Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak lama kesejahteraan petani sebatas angan-angan. Hal ini karena permainan tengkulak yang mempersulit petani jual komoditi panennya dengan untung maksimal. Hal inilah yang membuat minat kaum muda untuk mendalami bidang pertanian sangat rendah. Padahal Indonesia adalah negara yang unggul di bidang pertanian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun akibat perkembangan digital bisnis startup yang bergerak di bidang e-commerce dan layanan on demand mulai menjamur. Tak ketinggalan, upaya memajukan bidang pertanian pun digalakkan lewat startup agribisnis. Tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih jauh lagi startup dan aplikasi pertanian ini dapat membantu terciptanya produk pertanian yang berkualitas. Selain itu, petani juga tahu perkembangan informasi soal harga pasar hasil tanamnya. Poin terpenting, petani lebih mudah belajar cara bercocok tanam hingga menemukan solusi masalah pertaniannya.
Menilik pada keunggulan yang dijanjikan, mulailah bermunculan startup agribisnis dengan aplikasi pertanian andalannya. Berikut beberapa startup dan aplikasi pertanian yang marak berkembang:
1. Pantau harga, merupakan aplikasi pertanian berupa ruang transaksi jual beli antara penjual dan konsumen. Sifatnya transparan dengan informasi harga beragam komoditas pangan.
2. Selanjutnya ada karsa, sebuah aplikasi pertanian yang memberikan informasi pertanian untuk petani, produsen produk pertanian hingga pemerintah. Berkat aplikasi ini juga, pemerintah bisa tahu apa saja yang dibutuhkan oleh petani.
3. Ci-Agriculture. Sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai media edukasi para petani mulai dari proses tanam benih, pemberian pupuk, lalu obat-obatan tanaman dan kegiatan bertani lainnya. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menyambungkan petani dengan distributor, konsumen, pun crop insurance sebagai asuransi terhadap proses bertaninya para petani.
4. Eragano, sebuah startup yang menawarkan solusi pertanian secara menyeluruh. Mulai dari hulu hingga hilir. Lengkap dengan solusi yang ditawarkan. Mulai dari penyediaan pasar penjualan perlengkapan tani hingga memberi pinjaman modal bagi petani.
5. Agromaret. Beroperasi sejak 2009 silam. Tujuan aplikasi ini untuk mengurangi dominasi pasar. Sehingga menciptakan peluang pasar yang jangkauannya lebih luas. Sehingga petani kecil pun bisa menjual hasil taninya ke konsumen langsung.
6. iGrow, sebuah platform wadah investasi bidang pertanian. Dapat dipantau secara online. Aplikasi ini mempertemukan tiga pihak penting industri pertanian. Mulai dari investor, petani hingga konsumen.
7. 8villages. Aplikasi ini jadi wadah bertukar informasi petani dengan pakar pertanian. Petani dapat menyampaikan keluh kesah terkait pertumbuhan tanamannya, selanjutnya para pakar akan menawarkan solusinya.
8. TaniHub. Sebuah event startup weekend di tahun 2015. Platform yang dibuat bisa memangkas jalur distribusi, sehingga petani dapat langsung menjual hasil panennya kepada konsumen.
9. Mirip dengan TaniHub, aplikasi Limakilo juga berusaha menghilangkan peran tengkulak dalam rantai distribusi bahan pangan.
10. Terakhir adalah aplikasi Sikumis, sebuah platform startup pertanian yang menjual berbagai hasil bumi. Aplikasi ini bukan hanya soal produk pertanian, tapi juga perikanan, peternakan hingga perkebunan pun tersedia.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION