Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Samsung kini tidak lagi menyertakan charger dan earphone dalam paket penjualannya. Perusahaan asal Korea Selatan itu sudah melakukannya secara bertahap sejak 2021. Setidaknya ada beberapa alasan Samsung tidak lagi menyertakan charger dalam penjualannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kurangi Sampah Elektronik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebanyakan perangkat smartphone saat ini telah dibekali dengan charger tipe USB-C. Dilansir dari laman resmi Samsung, semakin banyak pengguna yang diklaim memilih kebiasaan daur ulang. Untuk mendukung hal tersebut, Samsung menghapus earphone dan kepala charger dari paket penjualan smartphone Samsung.
Samsung percaya bahwa penghapusan earphone dan kepala charger dari kemasan perangkat dapat membantu mengatasi masalah limbah elektronik yang semakin meningkat dan mencegah duplikasi barang yang tidak diperlukan. Para pengguna didorong untuk terus menggunakan earphone dan kepala charger yang mereka miliki. Untuk pengguna baru, bisa membelinya secara terpisah.
Dikutip dari Whatsthebest.co.uk, ini adalah bagian dari rencana Samsung untuk bersumbangsih terhadap penanggulangan krisis iklim. Samsung juga menargetkan bebas emisi pada 2050.
2. Meminimalkan Kemasan
Dilansir dari Noypigeeks.com, tanpa kepala charger, hanya ada manual produk, dokumen lain, dan smartphone itu sendiri yang dimasukkan ke dalam kemasan. Hal ini secara signifikan mengurangi ukuran kemasan, yang memungkinkan produsen mengirim lebih banyak ponsel dalam satu pengiriman, sehingga menghemat biaya per unit untuk pengangkutan. Selain itu, pengurangan ini juga menurunkan emisi pengangkutan, langkah lain menuju pelestarian lingkungan.
3. Efisiensi Harga Produksi dan Jual
Dengan pengurangan biaya dari pengiriman, kemasan, dan material, produsen dapat meneruskan penghematan tersebut kepada pelanggan dengan menurunkan harga ritel. Harga yang lebih rendah akan lebih menarik bagi calon pelanggan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Secara alami, ini menjadi keuntungan bagi pembuat smartphone..
Namun, mungkin bukan tentang menurunkan harga, melainkan menetapkan harga lebih tinggi untuk memanfaatkan pelanggan setia demi meraup lebih banyak keuntungan. Produsen ponsel, termasuk Samsung, sering kali menyematkan perangkat keras terbaru yang kadang tidak terlalu diperlukan serta perangkat lunak yang berlebihan pada produk andalannya, hanya untuk membenarkan harga yang tinggi. Bukan hal yang mustahil mereka akan menggunakan alasan ini untuk menjual charger secara terpisah daripada menyediakannya secara gratis.
4. Persiapan Migrasi ke Nirkabel
Sangat mungkin di masa depan pengguna smartphone akan menjadi konsumen pertama tanpa port dalam dekade ini. Artinya, tidak perlu ada yang dicolokkan, hanya mengandalkan transmisi nirkabel untuk data dan daya. Hanya soal waktu hingga akhirnya tersedia teknologi pengisian daya nirkabel yang secara komersial memiliki kecepatan setara dengan pengisian daya kabel dan harganya pun sebanding.
5. Tiru Apple
Samsung bukanlah produsen smartphone pertama yang meniadakan charger dalam paket penjualannya. Sebelumnya, Apple telah memutuskan untuk tidak menyertakan charger dalam paket penjualan iPhone 12. Keputusan Apple ini telah menjadi sorotan besar dan telah memicu perdebatan luas tentang keberlanjutan, praktik bisnis, dan pengalaman pengguna.