Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

5 Manfaat Puasa Media Sosial

Kecanduan media sosial dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, dan sosial.

13 Februari 2025 | 11.01 WIB

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ahli percaya bahwa penggunaan teknologi dan perangkat secara berlebihan, termasuk media sosial, merupakan kecanduan perilaku yang sangat nyata yang dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, dan sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Karena itu, sejak beberapa tahun terakhir banyak artis, selebriti, ahli maupun tokoh kesehatan yang mulai menyebarkan ajakan membatasi penggunaan media sosial, termasuk melakukan detoks atau puasa media sosial ketika dirasa memang perlu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Manfaat Puasa Media Sosial

Dikutip dari laman CNET, mungkin ada alasan pribadi untuk mempertimbangkan detoks digital atau puasa media sosial. Bisa jadi seseorang merasa teknologi mulai mengganggu, atau seseorang hanya butuh waktu menjauh dari pemicu stres di dunia daring terutama media sosial.

Apa pun alasannya, rehat sejenak dari penggunaan teknologi, ponsel, ataupun media sosial bisa mendatangkan sejumlah manfaat bagi mereka yang melakukannya. Berikut adalah beberapa manfaat paling umum dari detoks media digital atau sosial.

1. Mengurangi kecemasan dan depresi

Menurut sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior and Social Networking, istirahat dari media sosial selama seminggu saja dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Studi yang sama menemukan bukti kausal bahwa istirahat sejenak dari media sosial dapat berdampak positif pada kesejahteraan, kepuasan hidup, dan emosi seseorang secara keseluruhan.

2. Peningkatan fokus dan produktivitas

Hal ini seharusnya tidak mengejutkan. Ketika seseorang terbebas dari gangguan, maka orang tersebut membiarkan dirinya lebih hadir secara nyata. Menggulir media sosial tanpa berpikir, memeriksa notifikasi di ponsel, dan merasakan dorongan untuk segera membalas email adalah hal-hal yang menghabiskan waktu. Ketika seseorang menyingkirkan gangguan, ia menyediakan lebih banyak waktu untuk fokus pada tanggung jawab dalam kehidupan nyata.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Memutus hubungan dari perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan. Satu studi menemukan bahwa orang yang menggunakan media sosial sebelum tidur lebih mungkin mengalami kecemasan, insomnia, dan durasi tidur yang pendek pada malam hari. Menghindari waktu layar sebelum tidur juga mengurangi paparan  terhadap cahaya biru, yang dikaitkan dengan gangguan tidur.

4. Koneksi yang bermakna dalam kehidupan nyata

Pikirkan tentang terakhir kali Anda sendirian di kantor dokter, mengantre di toko kelontong, atau menunggu teman di meja restoran. Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk terpaku pada ponsel? Jawabannya mungkin banyak. 

Sebuah studi kecil pada 2019 menemukan bahwa ponsel pintar mengubah jalinan interaksi sosial. Dalam percobaan tersebut, sekelompok orang asing ditempatkan di ruang tunggu dengan atau tanpa ponsel mereka.

Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang membawa ponsel cenderung tidak tersenyum kepada seseorang dibandingkan dengan mereka yang tidak membawa ponsel. Menyingkirkan ponsel dapat membantu Anda tetap terhubung dengan orang-orang di sekitar Anda.

4. Lebih banyak waktu untuk hal-hal yang membuat bahagia

Pernahkah Anda berpikir tentang berapa kali sehari Anda membuka ponsel untuk memeriksa email, membalas pesan, dan memeriksa media sosial? Menurut survei yang dilakukan oleh Asurion, perusahaan perawatan teknologi global, responden memeriksa ponsel mereka rata-rata 96 kali sehari. Sebagai perbandingan, itu sama dengan sekali setiap 10 menit.

"Salah satu alasan untuk mempertimbangkan detoks media sosial adalah untuk mendapatkan kembali otoritas dalam hidup dan waktu Anda. Banyak orang mendapati diri mereka menggulir layar selama berjam-jam sehari dan kemudian merasa tidak produktif, yang menyebabkan kecemasan dan depresi," kata Raghu Kiran Appasani, psikiatri dan pendiri serta CEO The MINDS Foundation. 

"Detoks dapat membantu menghentikan konsumsi media sosial dan memungkinkan Anda untuk mendapatkan kembali minat pada hobi lain yang membawa kebahagiaan. Detoks juga dapat memberi Anda waktu yang Anda butuhkan untuk bersama orang-orang yang Anda cintai dalam kehidupan nyata." 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus