Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Akan Kurangi Game Indie, Begini Presiden Netflix Games yang Baru Paparkan Strateginya

Netflix telah pada tahun lalu menutup studio internal yang berfokus pada game AAA sebelum sempat merilis satu pun game

25 Maret 2025 | 08.49 WIB

Ilustrasi aplikasi Netflix di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi aplikasi Netflix di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Netflix Games Alain Tascan memaparkan strategi baru untuk layanan game Netflix dengan pendekatan yang lebih terarah. Perusahaan kini akan memusatkan perhatian pada empat kategori utama dengan potensi peminat besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan The Verge pekan lalu, sejak meluncurkan layanan game pada 2021, Netflix telah bereksperimen dengan berbagai strategi. Mulai dari mengakuisisi studio pengembang hingga mencoba membuat game AAA orisinal dan cloud gaming. Namun, hasil yang dicapai dianggap belum memenuhi ekspektasi perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tascan, yang bergabung sebagai Presiden Netflix Games tahun lalu, menilai perlu adanya penyesuaian kembali dan fokus pada lebih sedikit area dengan niat yang lebih jelas. “Netflix harus menemukan identitasnya di industri game dengan berfokus pada empat kategori utama,” katanya.

Kategori pertama adalah game naratif, termasuk game interaktif yang terkait dengan reality show Netflix. Kedua, game multiplayer party. Ketiga, game untuk anak-anak. Terakhir, kategori mainstream yang mencakup game berlisensi seperti ‘Squid Game: Unleashed’. Keempat game orisinal seperti ‘Spirit Crossing’, yang disebut menyerupai kombinasi film Studio Ghibli dan ‘Animal Crossing’ dalam skala besar.

Serial Netflix "Squid Game" dimainkan di ponsel dalam ilustrasi gambar ini diambil 30 September 2021. REUTERS/Kim Hong-Ji/Illustration

Tascan membandingkan strategi ini dengan awal mula Netflix dalam produksi konten orisinal. Saat itu Netflix memulai dengan beberapa serial seperti ‘House of Cards’ dan ‘Orange Is the New Black’ sebelum berkembang menjadi produsen berbagai jenis hiburan.

Sebagai konsekuensi dari strategi baru ini, Netflix akan memangkas beberapa inisiatif yang dianggap kurang efektif. Tahun lalu, perusahaan menutup studio internal yang berfokus pada game AAA sebelum sempat merilis satu pun game. Selain itu, peran Netflix sebagai penerbit game indie di platform mobile juga akan berkurang.

“Kami akan terus mendukung beberapa game indie, tetapi saya merasa bahwa gamer indie tidak benar-benar datang ke Netflix untuk mencari game indie,” tutur Tascan.

Netflix juga berencana menghadirkan pengalaman bermain game yang lebih mulus di berbagai perangkat. Saat ini, kendala teknis dan regulasi toko aplikasi masih menjadi hambatan. Namun, Tascan optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan, kemajuan teknologi streaming akan mendukung visi Netflix untuk menghadirkan game yang dapat dimainkan secara instan di berbagai perangkat tanpa batasan platform.

Sebagai langkah awal, Netflix akan meluncurkan game yang bisa dimainkan di TV pada akhir tahun ini. Hingga saat ini, semua game Netflix hanya tersedia di perangkat mobile, tapi game mendatang akan bisa dimainkan di smart TV dan dikontrol melalui smartphone tanpa memerlukan game controller tambahan.

“Saya berharap beberapa game yang kami rilis di akhir tahun ini bisa menciptakan momen seperti itu,” ujar Tascan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus