Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah big data umumnya sering disebut oleh kalangan penggiat IT dan sejenisnya. Bagi orang awam, mungkin akan merasa bingung dan asing dengan istilah big data.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari Oracle, big data adalah sekumpulan himpunan data dalam jumlah yang besar dan kompleks sehingga akan sulit ditangani jika hanya menggunakan cara pendataan yang biasa atau manual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman TechTarget, big data memiliki karakteristik yang disebut sebagai The Three V. Terdiri dari volume, velocity, dan variety. Berikut adalah penjelasannya:
- Volume
Big data mengandung arti data yang memiliki ukuran sangat besar, karena itu,ukuran dari data memiliki peranan penting. Sebuah data bisa dikategorikan sebagai big data atau bukan dari volume data tersebut.
- Velocity
Mengacu pada kecepatan data, seberapa cepat data dapat dihasilkan dan seberapa cepat data tersebut dapat diproses dan dianalisis untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan atau kepentingan lain. Selain proses pengumpulan yang harus cepat, kecepatan transfer data juga berpengaruh terutama pada proses pengiriman data.
- Variety
Variety diartikan sebagai beragamnya jenis data yang dimiliki oleh big data. Data tipe tradisional umumnya lebih terstruktur, sementara data yang baru cenderung unstructured atau tidak terstruktur dan semi structured atau semi terstruktur. Contoh data ini yaitu teks, audio, dan video.
Karakteristik tersebut pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh Doug Laney yang saat ini menjadi seorang analis di perusahaan konsultan Meta Group Inc. Big data menjamin pemrosesan data menggunakan cara baru maupun yang sudah pernah ada untuk memberikan manfaat bagi dunia bisnis.
Big data terdiri dari banyak ukuran. Di antaranya yaitu terabytes, petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1, 024 petabytes).
Hampir semua perusahaan menggunakan big data untuk meningkatkan operasional, memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, membuat iklan yang menarik bagi publik, dan akhirnya mampu meningkatkan keuntungan.
Pebisnis dan pengusaha yang mampu memanfaatkan big data secara efektif dan tepat akan memiliki keunggulan kompetitif yang potensial. Sebab, mereka mampu membuat keputusan bisnis yang cepat serta akurat.
Apa saja contoh big data?
Big data bisa ditemukan dalam berbagai sumber. Misalnya, sistem pemrosesan transaksi, basis data pelanggan, dokumen, pesan email, catatan medis, aplikasi seluler, dan jejaring sosial. Big data juga mengcangkup data yang dihasilkan oleh mesin seperti file log jaringan dan serber, data dari sensor pada mesin manufaktur, peralatan industri, dan perangkat internet.
Selain dari sistem internal, big data seringkali menunjukkan data eksternal tentang jumlah konsumen, pasar keuangan, kondisi cuaca dan lalu lintas, informasi geografis, penelitian ilmiah, dan lain-lain. Berbagai file gambar, video, dan audio juga merupakan bentuk big data. Saat ini telah banyak aplikasi big data yang melibatkan data streaming yang dibuat secara terus-menerus.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.