Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Bila Komputer Bermata Dua

Ada program komputer tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah karena bisa disalahgunakan. Surat elektronik pun bisa diintip oleh yang tak berhak.

9 November 1998 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEKNOLOGI memang seperti pisau bermata dua. Di satu sisi banyak gunanya. Di sisi lain, kalau disalahgunakan, bisa merugikan. Komputer, misalnya, tak hanya dapat digunakan untuk menulis, untuk membobol bank juga bisa. Program komputer pun, di tangan orang yang salah, bisa merugikan.

Tak aneh bila bilik informasi CNET (www.cnet.com) pekan lalu mengeposkan ke internet semacam artikel peringatan kepada para pengguna komputer tentang adanya beberapa produk teknologi yang berpotensi merugikan orang. Salah satu contohnya adalah program komputer yang disebut Back Orifice. Program buatan sekelompok hacker yang menamakan dirinya sebagai Cult of the Dead ini sebetulnya bermanfaat untuk mendeteksi "kebocoran" sistem keamanan Windows 9x (95 dan 98). Tapi, kemampuan ini bisa jadi bumerang karena justru dapat dipakai untuk memecahkan kode sekuriti sistem berbasis Windows 9x.

Program ini dapat masuk ke dalam sistem komputer melalui surat elektronik, proses transfer, atau instalasi program. Sekali berhasil menyusup ke komputer, pengirim atau pembuat program Back Orifice bakal leluasa mengobok-obok isi hard drive. Mereka bisa menghapus, mengubah dokumen, membaca surat elektronik, serta memasukkan dan mengeluarkan program tertentu. Si pembuat program juga bebas mengontrol komputer yang disusup dari tempat terpisah. Jahatnya lagi, aksi Back Orifice sulit dideteksi. Kalau tak jeli, pengguna komputer tak bakal tahu apa yang menimpa sistemnya.

Tapi ada cara menangkalnya. Gunakan saja Windows NT atau aktifkan program pembasmi virus semacam Norton Antivirus secara berkala. Selain itu, berhati-hatilah kalau melakukan tukar-menukar (sharing) data dan program dengan komputer lain, baik melalui disket, cakram padat (CD), internet, maupun jaringan intranet perusahaan.

Program lain yang juga berpotensi merugikan adalah KeyLogger 97 (IK97). Sebetulnya ini program yang bermanfaat mengunci tombol papan ketik (keyboard), mengontrol pemakaian komputer oleh anak-anak, serta membuat cadangan (back up) salinan dokumen yang telah diketik. Tapi program ini bisa disalahgunakan untuk mencuri kata kunci (password), catatan surat elektronik, dan dokumen rahasia lainnya. IK97 juga mampu membaca surat yang telah dihapus di kotak pengiriman surat keluar (out-box).

Untung saja program ini gampang tercium gelagatnya. Tekan saja tombol Ctrl-Alt-Delete. Seandainya di kotak dialog Close Program kemudian muncul nama program berakhiran "ik", itu berarti ada KeyLogger 97 di komputer. Jika pengacau itu ada, cepat-cepat saja mengganti kata kunci yang lama. Jika langkah ini sering dilakukan, data dalam komputer bisa selamat dari incaran penyusup.

Program yang juga mesti diwaspadai adalah LittleBrother. Ini sebetulnya peranti lunak pemantau jaringan buatan Kansmen Corporation. Fungsinya untuk menjadi semacam "mata-mata" yang mengawasi perilaku para peselancar jaringan (internet maupun intranet). Sekali program ini masuk ke dalam komputer, ia dapat memata-matai semua aktivitas pengguna, misalnya mencatat berapa lama waktu menjelajah (browsing), ke mana saja tujuannya.

Perusahaan yang sangat ketat mengawasi tindak-tanduk karyawannya dalam memakai komputer jelas diuntungkan oleh kemampuan LittleBrother ini. Sebaliknya bagi karyawan, program ini jelas menjadi pengintai yang membuat mereka tidak nyaman bekerja. Karena program ini mampu beroperasi di seluruh sistem jaringan--dari klien lokal, proxy server di portal internet, hingga workstation--bukan hanya administrator jaringan yang dapat mengintip aktivitas seseorang di web, semua orang pun bisa.

Satu lagi program yang mirip LittleBrother, yakni WinVista Pro. Program ini juga mampu memantau semua aktivitas pengguna komputer, termasuk mengizinkan atau mencekal seseorang untuk menggunakan suatu program tertentu (umpamanya game) atau memasuki daerah dokumen rahasia. Yang biasa menggunakan program ini adalah para administrator sistem, dengan memasukkannya di server secara tersembunyi.

Semula WinVista Pro dibuat dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan. Maksudnya biar karyawan tak keseringan main game. Tapi belakangan muncul kekhawatiran terjadi penyalahgunaan wewenang. Soalnya, administrator sistem, lewat program ini, juga dapat mengakses surat elektronik karyawan. Wah, gawat.

Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus