Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak peduli seberapa baik Anda merawat baterai laptop, tetap saja ada risiko untuk mati. Laptop yang sudah digunakan dalam waktu yang lama, harus diperhatikan bahwa baterainya tidak bekerja sebaik saat awal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Tech Advisor, baterai lithium-ion tidak mampu mempertahankan kinerjanya untuk periode waktu yang lama. Meskipun masa pakai baterai Anda tidak seperti dulu, mungkin ada baiknya untuk mencari tahu seberapa baik dan buruknya kinerja baterai. Ini dapat membantu Anda untuk memutuskan, apakah baterai perlu diganti atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baterai mati bisa tampak tiba-tiba, tetapi sejatinya tidak demikian. Windows akan memberi peringatan ketika baterai Anda mencapai tingkat kapasitas yang sangat rendah, tetapi Anda juga dapat mengawasi kapasitasnya sendiri. Ada cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis apakah baterai Anda perlu diganti.
Lantas, bagaimana cara mengetahuinya? Berikut langkah-langkah menurut Computer Info Bits.
- Cabut kabel daya
- Matikan laptop Anda menggunakan tombol power
- Restart laptop dengan menekan tombol power
- Setelah nyala, langsung tekan tombol Esc
- Setelah menu Start-Up muncul pilih System Diagnostics
- Pilih Uji Baterai
- Pasang kembali kabel listrik
- Klik tombol Mulai Uji Baterai.
Apabila pengujian baterai sudah selesai oleh sistem, akan muncul pesan status. Misalnya seperti OK, Kalibrasi, Lemah, Sangat Lemah, Ganti, Tidak Ada Baterai, atau Tidak Diketahui.
Itulah tahapan-tahapan untuk mengetahui status baterai laptop Anda. Apakah sudah harus diganti atau belum.
ANNISA FEBIOLA | EZ
Baca:
Tips Cerdas Cara Membersihkan Layar Laptop
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.