Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MOSKOW, 2005. Di sebuah gerai telepon seluler, telinga Kendro Hendra mendadak ”siaga”. Penjaga toko menyebut kata Communicator dan Setting Wizard kepada seorang calon pembeli. ”Communicator ini dilengkapi Setting Wizard. Setting-nya tak bikin pusing,” dia menceritakan kembali percakapan itu kepada Tempo, Jumat pekan lalu.
Communicator adalah telepon buatan Nokia. Setting Wizard—ini alasan Kendro menguping pembicaraan itu—merupakan program bikinannya. Melalui perusahaannya, InTouch, ia menjual lisensinya kepada Nokia pada 2001. ”Semula namanya AirSetting,” ujarnya.
Nokia memasang AirSetting itu di telepon seluler yang memakai sistem operasi Symbian seperti Communicator. Ini bukan telepon kelas sejuta umat. Sebutannya keren: smartphone.
Toh, telepon cerdas itu belum ramah kepada pengguna. Pemiliknya masih harus memasukkan sederet angka dengan istilah yang mungkin baru kali itu ia ketahui. Nah, Setting Wizard—kini sudah diterjemahkan ke 127 bahasa—membikin telepon itu jadi ramah bin jenius. Ia otomatis menata diri segera setelah kartu telepon (SIM card) terpasang. ”Seperti kata si Rusia, setting-nya tidak membikin pusing,” ujar pria Palembang itu.
Kendro—saat ditelepon sedang berlibur di Niagara, nun di Amerika Utara—merahasiakan harga AirSettingnya. Tapi ia mengakui Nokia membeli dari dia dengan harga bagus. Pendek kata, cukup untuk mengongkosi InTouch dengan sekitar 50 pegawai di tiga lokasi—Jakarta, Surabaya, dan kantor pemasaran Singapura.
Bukan cuma AirSetting yang memikat Nokia. Bagi raksasa telekomunikasi Eropa ini, Kendro semacam solusi. Pada 1996, ia datang dengan program yang memungkinkan pesan pendek (SMS) dikirim antar-operator. Kala itu, jika Anda masih ingat, SMS tak dapat dikirim kepada operator yang berbeda. Nama layanannya AirNote.
Ketika Nokia meluncurkan Communicator E90 setahun kemudian, Kendro datang membawa AirFax. Ini memungkinkan E90 mengirim faksimile, yang amat penting untuk bisnis di Indonesia.
Sejauh ini, Kendro sudah membuat tak kurang dari 30 peranti lunak nirkabel. Kebanyakan di antaranya berawalan kata Air (lihat boks: ”AirKendro”). Ini taktiknya. Selain pas untuk merek produk nirkabel, ”Saya sengaja mencari nama yang berawalan ’A’ agar produk saya ada di halaman pertama dalam katalog Nokia,” ujarnya.
Yosep Suprayogi
Inilah beberapa karya Kendro lainnya:
Kendro Hendra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo