Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semuanya berawal dari sekadar coba-coba. Fadil Fuad Basymeleh prihatin melihat pengusaha kecil dan menengah umumnya kesulitan mendapat kucuran dana dari bank. Gara-garanya, mereka tak mampu membuat pembukuan dengan standar bank. Fadil, yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung, mulai merancang peranti lunak akuntansi untuk membantu pengusaha kecil. ”Programnya sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka yang tidak punya dasar akuntansi sekalipun,” kata laki-laki kelahiran Surabaya 38 tahun silam itu.
Dengan peranti lunak Zahir ini, pengusaha kecil dengan mudah bisa memasukkan data transaksi pembelian dan penjualan, serta persediaan barang. Software ini kemudian juga mampu menyajikan data seketika mengenai stok barang, laba-rugi, utang-piutang. Analisis data pun dapat dilakukan, sehingga peranti lunak ini sangat membantu pengusaha mengambil keputusan bisnis dengan cepat.
Yang menarik, Zahir dibuat sesuai dengan kemampuan rata-rata orang Indonesia yang ”gagap” berbahasa Inggris. Pokoknya, didesain bagi mereka yang berkerut dahi bila membaca bahasa Inggris biasa, apalagi bahasa program komputer. Zahir benar-benar program yang bersahabat, karena dibuat dalam bahasa Indonesia. Sistem akuntansinya juga menggunakan model jurnal dengan format debit-kredit yang bisa diaudit. ”Kami berusaha memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang tidak bisa diisi software impor,” kata Fadil.
Zahir masih punya kelebihan lain, bahkan dibanding peranti luar negeri. Dia mampu mencatat nilai transaksi hingga 15 digit atau ratusan triliun. ”Sebagian besar software impor berharga di bawah Rp 20 juta hanya mampu menampung delapan digit atau setara dengan Rp 99 juta,” kata Fadil. Nah, harga Zahir hanya Rp 1 juta hingga Rp 15 juta. Pada akhir 2008, Zahir meluncurkan produk dengan kisaran harga mulai dari Rp 100 ribuan dengan cara sewa, bukan beli.
Dengan sederet keunggulan itu, tidak mengherankan jika Zahir menjadi program pembukuan lokal favorit. Saat ini setidaknya ada 7.000 perusahaan kecil dan menengah yang sudah menggunakan program ini. Salah satunya produsen kaus dan produk kerajinan khas Yogyakarta, Dagadu. Pemerintah Belanda dan beberapa negara Eropa yang punya banyak pengusaha kecil dan menengah juga mengimpor Zahir. Pertimbangannya, murah dan tepat guna.
Fadil, yang menggerakkan bisnisnya dari Malang, Jawa Timur, kini bisa membukukan omzet tidak kurang dari Rp 6 miliar setahun. Tahun ini ia bercita-cita bisa merangkul tidak kurang dari 30 ribu pengusaha kecil dan menengah. Ia juga bermimpi Zahir bisa tumbuh besar seperti Apple Macintosh, menjadi merek yang dicari dan digemari orang.
Angela Dewi
PT Zahir Internasional
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo