Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertahanan Amerika Serikat memberi konfirmasi bahwa anggotanya dilarang menggunakan media sosial Tik Tok karena dianggap tidak aman. Tidak ada alasan spesifik yang dibeberkan untuk larangan tersebut, selain dugaan keterkaitannya dengan asal aplikasi itu dari Cina.
Seperti diketahui sebagian masyarakat dunia keranjingan aplikasi berbasis video itu tak terkecuali tentara anggota militer Amerika. Mereka, anggota militer angkatan darat, udara, dan penjaga pantai, menggunakannya sebagai hiburan di sisi kehidupan sosialnya, dan sangat mungkin penggunaan aplikasi itu meluas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari Engadget, ada kekhawatiran bahwa kepemilikan Tik Tok mungkin membuat militer Amerika rentan terhadap tekanan dari pemerintah Cina untuk data-data yang sensitif. Meskipun perusahaan penyedia aplikasi tersebut mengatakan bahwa Cina tidak meminta informasi apa pun pada paruh pertama 2019.
Mengutip Daily Mail, aplikasi milik Cina ini dikhawatirkan bisa mengumpulkan data pribadi pengguna Amerika. Angkatan Darat lalu mengumumkan bahwa aplikasi itu tidak lagi diizinkan diunduh dalam ponsel pemerintah karena dianggap sebagai ancaman dunia maya.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika, Mayor Malinda Singleton, mengatakan kepada Wall Street Journal, ada beberapa masalah yang sama untuk setiap platform media sosial. Pemerintah yang bermusuhan secara teoritis, menurutnya, dapat merekrut orang melalui jejaring sosial, dan ada kemungkinan bahwa personel secara tidak sengaja mengungkapkan rahasia militer atau mengekspos diri untuk menyerang.
"Peringatan seperti ini jarang terjadi, tetapi mereka tidak mengejutkan mengingat potensi untuk berbagi berlebihan," kata Singleton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak ada batasan penggunaan dengan perangkat pribadi, tapi pejabat di Depertamen Pertahanan telah mendorong personel dan keluarganya untuk mencopot aplikasi Tik Tok. Pelarangan serupa pernah dilakukan Departemen Pertahanan Amerika kepada personelnya agar tidak bermain Pokemon Go pada 2016.
ENGADGET | WALL STREET JOURNAL | DAILY MAIL