Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk kembali terjun ke bidang robotika dengan mengembangkan robot humanoid. Menurut laporan The Information, rencana ini muncul berdasarkan diskusi internal yang diungkapkan oleh “dua orang dengan pengetahuan langsung” tentang pembicaraan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini muncul setelah OpenAI sebelumnya menggandeng Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) pada Oktober 2024 untuk mengembangkan chip in-house pertama yang akan mendukung sistem AI mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai informasi, OpenAI memiliki sejarah panjang dalam riset robotika. Sebelum 2021, perusahaan ini memiliki divisi robotika yang berfokus pada pembuatan model AI untuk menggerakkan mesin otonom. Salah satu proyek terkenal mereka adalah Roboschool, yang mengembangkan lengan robot untuk memecahkan tugas-tugas kompleks, seperti menyelesaikan Rubik’s Cube. Namun, pada 2021, divisi robotika ini dibubarkan dan OpenAI memfokuskan sumber daya mereka untuk memperbaiki sistem AI inti.
Belakangan ini OpenAI kembali tertarik pada robotika, terutama seiring dengan kemajuan pesat dalam perangkat keras dan teknologi AI dalam beberapa tahun terakhir. Seperti dikutip Tech Crunch, perusahaan ini juga telah berinvestasi di startup seperti Figure dan 1X, yang mengembangkan robot humanoid. Model terbaru Figure, Figure 02, telah diuji di fasilitas industri seperti pabrik BMW, untuk melaksanakan tugas-tugas berat, sementara 1X mengembangkan prototipe robot untuk membantu pekerjaan rumah tangga.
Robot humanoid sendiri adalah konsep yang sudah sering ditemukan dalam film fiksi ilmiah, di mana mereka biasanya digambarkan sebagai ancaman atau pembantu bagi manusia. Dirancang untuk meniru struktur fisik manusia, robot humanoid memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia sekitar dan diharapkan bisa beroperasi di lingkungan yang dibangun untuk manusia.
Dengan dua lengan, dua kaki, dan postur tegak, robot humanoid dapat menavigasi dan berinteraksi dengan dunia layaknya manusia. Ini menjadikannya sebagai pilihan menarik untuk dipakai di berbagai sektor, mulai dari interaksi konsumen di rumah tangga hingga tugas fisik yang berat di industri.
Pilihan Editor: CEO Alphabet dan Google Sebut 2025 Sebagai Tahun Krusial