Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Dari Suara Terbitlah <font color=#FF9900>Terang</font>

Kian banyak pilihan ponsel bagi para penyandang tunanetra. Yang terbaru K-Touch A691 dan E60—yang akan diluncurkan pada April.

24 Maret 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dunianya gelap sejak lahir. Tapi rasa ingin tahu Eko Ramaditya Adikara tak padam oleh kebutaannya. Saat kawan-kawannya yang bermata sehat tenggelam dalam demam telepon seluler dan Internet, Ramaditya, 27 tahun, juga sibuk. Dia bolak-balik mencari peranti lunak yang dapat ”menaklukkan” teknologi digital terbaru agar cocok bagi penyandang tunanetra.

Silih berganti ponsel baru datang. Tapi ia tak kunjung menemukan teknologi pesan pendek yang sanggup menyulih teks menjadi suara. Saat membeli Nokia seri N70 tahun lalu, ia berusaha mencari program tambahan text-to-voice di pelbagai situs. Dan, ketemu! Peranti lunak buatan Nuance, Amerika Serikat, bernama Talks menawarkan fasilitas yang ia cari. Ia pun membeli dan memasang Talks di ponsel N70.

Akhir Januari lalu produsen ponsel dari Cina, K-Touch, meluncurkan A691, disusul E60 pada April mendatang. Ke­duanya menyediakan fasilitas sulih teks menjadi suara, yang bagi Rama—sebutan sehari-hari Ramaditya—tak asing lagi. ”Bedanya, program alih teks dalam K-Touch sudah terintegrasi,” kata Rama kepada Tempo pada Rabu lalu.

Melalui Talks, ia bisa mengirim dan menerima hingga 20 pesan pendek setiap hari. Jarinya amat lincah menekan tombol ketik pada ponsel. Dunianya kini jadi ”terang-benderang”. ”Semua teks bisa dilafalkan dengan jelas,” ujarnya.

Ponsel milik Rama bisa ngomong se­suai dengan tombol yang ditekan. Saat menerima pesan, ponsel langsung meng­ucapkan nama atau nomor pengirim sebelum membacakan isi pesan. Jumlah sinyal atau sisa kekuatan baterai juga diberitahukan lewat suara. Pemakai bisa menyetel sekaligus semua fungsi atau cukup menggunakannya sebagian.

Program Talks hanya berjalan pada ponsel dengan sistem operasi Symbian. Talks bisa berfungsi pada 45 ponsel me­rek Nokia, Samsung, dan Siemens. Program ini sudah mendukung ponsel Nokia keluaran baru, seperti Nokia E51, E90, N81, N82/N82 8GB, dan N95 8GB. Suara­nya lebih natural dan mudah dicerna.

Program ini dapat diperoleh dengan cara membeli dan mengunduh dari situs resmi. Rama, misalnya, mengunduh program ini melalui komputer yang sudah dipasang aplikasi sulih teks menjadi suara. Ukurannya di bawah dua mega­bita. ”Saya install sendiri karena cukup mudah,” katanya.

Setiap pemakai bisa memilih ­jenis ­suara wanita atau pria dengan dialek dari berbagai negara, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, atau Finlandia. Ritme suara bisa diatur. Rama lebih mudah menangkap pelafal­an teks dengan aksen Inggris. ”Saya sudah terbiasa sehingga selalu menggunakan format pembacaan cepat,” kata sarjana sastra Inggris Universitas Dharma Persada, Jakarta, ini.

Penderita cacat mata punya pilihan selain Talks. Misalnya, Mobile Speak—walau tak semua teks bisa ditransfer menjadi suara. Program Talks di Indonesia bisa diperoleh melalui agen resmi Braille Adaptive. Perusahaan yang beroperasi di Bogor ini menyediakan perangkat lunak dan keras untuk orang tunanetra. Suratim, pemilik Braille Adaptive, mengatakan program Talks selalu menjadi pilihan orang buta karena kemudahan dan kemampuan melafalkan semua teks. Program ini dapat pula melisankan posisi pemakai dalam Global Positioning System (GPS).

Dijual seharga US$ 325 (sekitar Rp 3 juta) per item, ponsel ini dilengkapi fitur komplet. Menurut Suratim, harga yang relatif mahal membuat orang lebih memilih produk yang tak orisinal. ”Pernah diusulkan kepada produsen supaya harganya lebih murah, tapi belum berhasil,” katanya. Dia mengalami kebutaan pada usia enam tahun.

Menurut Suratim, daya beli penyandang tunanetra di Indonesia relatif rendah. Ia menghitung program Talks yang terjual di Indonesia dalam setahun tak lebih dari 25 nomor seri. Padahal jumlah orang tunanetra di Indonesia diperkirakan mencapai 3 juta orang.

Program alih teks menjadi suara yang terintegrasi pernah disusupkan dalam ponsel Nokia 5500. Tapi ponsel ini ha­nya membaca pesan menjadi suara. Posisi­nya lebih mantap sebagai ponsel sporty dan luar ruang ketimbang alat komunikasi untuk orang tunanetra. Ada pula Samsung P207 dan a890, tapi tak masuk pasar Indonesia. ”Biasanya program yang melekat dalam ponsel itu justru tak banyak membantu,” ucap Suratim.

Manajer Produk K-Touch Rubi Sutanto mengatakan fitur bicara ini sebenarnya hanya tambahan fasilitas ponsel A691 dan E60. K-Touch lebih memperkenalkan A691 sebagai ponsel musik. Ponsel dengan banderol Rp 1,6 juta ini mempunyai kemampuan sensor gerak sehingga makin mudah memainkan lagu. Adapun E60 adalah ponsel kamera berkekuatan tiga megapiksel dan bisa langsung mencetak ke printer. Rubi menjamin ponsel yang dilengkapi dengan fitur antimaling ini harganya di bawah Rp 2 juta.

Menurut Rubi, fitur pesan bicara tak hanya bermanfaat bagi kalangan tunanetra, tapi juga orang yang sedang ber­aktivitas, seperti menyetir. Di Cina, program ini dirancang untuk mempermudah penyandang kebutaan dan kaum jompo.

Program ini masih sulit dipakai di Indonesia karena pelafalannya masih menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin. Karena itu, tak perlu kaget bila teks yang disulih terdengar aneh seperti aksen bintang sinetron Cinta Laura: penuh sengau. ”Kami sedang berusaha membuat fitur ini bisa lebih diterima,” katanya.

Yandi MR

K-Touch E60 Muncul: April 2008 Jaringan: GSM/GPRS Triband 900/1.800/1.900 Dimensi: 115 x 51,8 x 16,35 mm Layar: Layar sentuh 2,8 inci Kamera: 3 megapiksel Konektivitas: Bluetooth, GPRS CLASS 12, EGDE/WAP 2.0, USB Fitur: Antimaling dan remote control, mesin penjawab, blacklist SMS dan panggilan, Video/SMS ringtone, E-book, Light Sensor, TV Out, web cam, karaoke, Java, email, Motion Sensor Video Rotate Screen, dll. Harga: di bawah Rp 2 juta

K-Touch A691 Muncul: Januari 2008 Jaringan: GSM 900/1.800 MHz Dimensi: 110 x 51 x 13,55 mm Layar: Layar sentuh 2,4 inci Memori: Eksternal MicroSD sampai 2 GB Kamera: 2 megapiksel Konektivitas: Bluetooth, EGDE/WAP 2.0, GPRS class 12, USB Fitur: Antimaling dan remote control, mesin penjawab, blacklist SMS dan panggilan, Video/SMS ringtone, E-book, 2 slot SIM GSM 1 on, dll. Harga: Rp 1,6 juta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus