Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump menyatakan rencananya untuk menguasai 50 persen saham TikTok melalui kerja sama usaha patungan atau joint venture. Pernyataan ini disampaikan menjelang pelantikannya sebagai Presiden AS yang berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya ingin Amerika Serikat memiliki posisi kepemilikan sebesar 50 persen dalam usaha patungan,” kata Trump di platform Truth Social miliknya, dikutip dari Reuters, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump juga mengumumkan bahwa ia akan memperpanjang tenggat waktu sebelum larangan terhadap TikTok berlaku untuk memberikan ruang negosiasi. “Saya akan memperpanjang periode waktu sebelum larangan tersebut berlaku, sehingga kita dapat mencapai kesepakatan untuk melindungi keamanan nasional kita,” ujarnya.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan asal Cina, ByteDance, menyambut positif langkah Trump untuk menyelamatkan aplikasi berbagi video pendek yang digunakan oleh lebih dari 170 juta warga Amerika. Dalam pernyataan resmi, TikTok berterima kasih kepada Trump atas kejelasan dan jaminan yang diberikan kepada penyedia layanan aplikasi tersebut. TikTok juga menyebutkan peran aplikasi ini dalam mendukung lebih dari tujuh juta usaha kecil di AS.
Namun, tidak semua politisi mendukung langkah Trump. Senator Partai Republik Tom Cotton dan Pete Ricketts mengkritik keputusan tersebut dan menegaskan bahwa TikTok hanya dapat kembali beroperasi jika ByteDance sepenuhnya memutus hubungan dengan pemerintah Cina. “Agar TikTok dapat kembali daring di masa depan, ByteDance harus menyetujui penjualan yang memenuhi persyaratan divestasi,” kata mereka menegaskan.
Sementara itu, hubungan AS dan Cina berada dalam momen yang tegang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning berharap AS dapat menyediakan lingkungan bisnis yang adil dan non-diskriminatif bagi perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut.
Hingga saat ini aplikasi TikTok bersama dengan CapCut dan Lemon8 yang juga dimiliki ByteDance masih belum tersedia di toko aplikasi AS. Namun, upaya pemulihan layanan secara bertahap telah dimulai sejak Ahad malam waktu setempat, 19 Januari 2025.