Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Facebook & Instagram Pengaruhi Kesehatan Mental Remaja, Puluhan Negara Bagian AS Menuntutnya

Meta sebagai perusahaan induk Facebook dan Instagram mendapat tuntutan dari puluhan negara bagian di Amerika Serikat.

26 Oktober 2023 | 08.29 WIB

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic
Perbesar
Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Meta sebagai perusahaan induk Facebook dan Instagram mendapat tuntutan dari puluhan negara bagian di Amerika Serikat pada Selasa, 24 Oktober 2023, waktu Amerika Serikat atau Rabu, kemarin, WIB. Negara bagian di AS menuduh perusahaan itu mengutamakan keuntungan di atas keselamatan pengguna mudanya, demikian dikutip dari The Verge.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gugatan ini diajukan di pengadilan federal California. Isinya menyatakan Meta, dalam hal ini Facebook dan Instagram, secara tidak sah menyesatkan masyarakat terutama anak dan remaja. Perusahaan dianggap menerapkan model bisnis yang bertujuan menghabiskan waktu di platform. Keadaan itu membuat Meta berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja, demikian kata pengaduan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Selama dekade terakhir, Meta telah secara signifikan mengubah realitas psikologis dan sosial generasi muda Amerika, ” tulis gugatan itu. Keluhan yang menuduh Meta dengan sengaja meluncurkan fitur dan insentif platform yang mendorong perilaku berbahaya bagi pengguna muda. Termasuk, mengizinkan “Suka” pada postingan, dan gagal menghapus konten gangguan makan dan penindasan.

Meta membantah tuduhan itu. Menurut Liza Crenshaw, juru bicara Meta, perusahaan memiliki komitmen yang sama dengan Jaksa Agung dalam memberikan pengalaman online yang aman dan positif kepada remaja. “Kami telah memperkenalkan lebih dari 30 alat untuk mendukung remaja dan keluarga mereka,” kata Liza dalam pernyataan menanggapi gugatan itu.

“Kami kecewa karena alih-alih bekerja secara produktif dengan perusahaan-perusahaan di seluruh industri untuk menciptakan standar yang jelas dan sesuai usia untuk banyak aplikasi yang digunakan remaja, jaksa agung justru memilih jalan ini.”

Sebelum adanya gugatan, telah terjadi kebocoran info dari pelapor Facebook, Frances Haugen pada tahun 2021. Meta menghadapi kritik dari anggota parlemen dan masyarakat sipil mengenai dampak produknya terhadap keselamatan remaja. Salah satu kebocoran ini mengacu pada studi internal Facebook yang menemukan Instagram merusak kepercayaan pengguna muda, dan pengguna yang terkena dampak tidak keluar dari akun. Keluhan itu mengutip kebocoran Haugen sebagai bagian dari klaimnya terhadap Meta.

“Meta telah memanfaatkan teknologi yang kuat dan belum pernah ada sebelumnya untuk memikat, melibatkan, dan pada akhirnya menjerat kaum muda dan remaja,” demikian isi pengaduan itu. “Mereka menyembunyikan cara platform ini mengeksploitasi dan memanipulasi konsumen yang paling rentan: remaja dan anak-anak. Dan, mereka mengabaikan dampak buruk yang ditimbulkan oleh platform ini terhadap kesehatan mental dan fisik generasi muda negara kita.”

Sedangkan, anggota parlemen, seperti Senator Richard Blumenthal dari Partai Demokrat, dan Marsha Blackburn dari Partai Republik menunjuk Meta, produknya, dan platform sosial lainnya sebagai kekuatan pendorong di balik krisis kesehatan mental remaja yang sedang berlangsung di AS.

Sebagai tanggapan, para senator memperkenalkan Undang-Undang Keamanan Daring Anak-anak, sebuah undang-undang yang bertujuan untuk melindungi anak-anak dari melihat konten berbahaya di internet. Para ahli hak-hak sipil telah menyuarakan keprihatinan atas implikasi kebebasan berpendapat dari undang-undang itu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus