Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETIKA Vic Gundotra pertama kali menginjakkan kaki di kantor Google di Menlo Park, California, Juni tiga tahun lalu, dia heran mendengar penjelasan seniornya, Andy Rubin. Kala itu, Rubin mengatakan Google sedang merancang sistem operasi baru untuk perangkat bergerak.
”Apakah dunia ini masih perlu sistem operasi baru? Bukankah fokus bisnis Google di iklan Internet?” Gundotra mengenang kepindahannya dari Microsoft ke Google saat itu. Ternyata dunia ini memang perlu Android, sistem operasi yang dikembangkan Google bersama konsorsium Open Handset Alliance untuk menandingi iOS-nya Apple iPhone, Windows Mobile-nya Microsoft, dan Research in Motion dengan BlackBerry.
Jumlah pengguna Android yang dibangun di atas kernel Linux dan baru berumur satu setengah tahun ini melesat. Menurut data lembaga riset NPD, penjualan perangkat Android di Amerika Serikat saat ini hanya ada di bawah RIM BlackBerry dan mengungguli Apple iPhone, Symbian, serta telepon seluler cerdas Microsoft Windows Mobile.
Pekan lalu, Open Handset dan Google meluncurkan versi terbaru Android, yakni Android 2.2 alias Froyo, untuk telepon seluler Nexus One. Sepekan sebelumnya, sang pesaing, Apple, menelurkan versi terbaru sistem operasi perangkat bergeraknya, iOS 4, untuk ponsel iPhone 4, iPhone 3GS, dan sebagian iPhone 3G.
Vic Gundotra, kini Wakil Presiden Engineering Google, mengatakan Froyo menaruh perhatian sangat tinggi pada kecepatan penelusuran Internet. Sebab, ”Aktivitas paling tinggi lewat ponsel setelah menelepon dan berkirim pesan pendek adalah berselancar di Internet,” kata Gundotra. Di sini, faktor kecepatan peramban (browser) menjadi salah satu kuncinya. Ketika dites untuk membuka beberapa situs, seperti eater.com, wsj.com, dan lifehacker.com, Froyo rata-rata dua kali lebih cepat dibanding juniornya, Android 2.1 alias Eclair. Kecepatan Froyo tidak banyak berbeda dengan Apple iPad yang menggunakan iOS.
Diuji dengan beberapa peranti lunak tes pembanding, seperti Scimark, Linpack, dan Caffeinemark, kemampuan Froyo menjalankan aplikasi juga lima kali lebih cepat ketimbang Eclair ataupun iPad. Google bahkan berani mengklaim, saat ini, Froyo menjadi sistem operasi paling cepat di kelas telepon seluler pintar.
Nilai plus Android 2.2 lainnya, Froyo memboyong aplikasi yang banyak dinanti-nanti komunitas Android, Adobe Flash Player. Dengan Flash di tangan, Froyo bisa menjelajahi konten-konten video dan game di Internet, yang sebagian besar menggunakan format Flash. Aplikasi ini yang tak ada di iOS 4.
Apple iOS 4 memang minus Flash Player. Dalam soal Flash ini, pendiri dan bos Apple, Steve Jobs, punya jawabannya. Menurut Jobs, mereka memilih memasang standar HTML5 ketimbang Flash karena peranti milik Adobe itu boros baterai. HyperText Markup Language 5 merupakan standar terbaru yang dikembangkan Web Hypertext Application Technology Working Group, yang salah satu tujuan utamanya mengurangi ketergantungan pada aplikasi seperti Flash dan Microsoft Silverlight. Menggunakan Flash, kata Jobs, juga membuat iOS dan sistem operasi Apple lainnya lebih rentan dibobol peretas.
Karena itu, tak akan pernah ada Flash di perangkat Apple mana pun. Walaupun pemilik perangkat Apple tak bisa memainkan game atau memutar video dalam format Flash, mereka tak perlu risau. ”Ada lebih dari 200 ribu aplikasi di Apple App Store yang bisa dijalankan tanpa Flash,” kata Jobs. Dalam soal ini, iOS memang lebih unggul dibanding toko Android, yang hanya punya sekitar 50 ribu aplikasi.
Itu bukan berarti iOS 4 ini tak punya senjata lain untuk bertarung melawan Android. Di antaranya fitur baru yang diandalkan, yakni multitasking, yang memungkinkan iPhone 4 atau iPhone 3GS menjalankan hingga tujuh aplikasi sekaligus. Fitur multitasking biasanya menjadi masalah karena membuat ponsel boros baterai dan kerja telepon menjadi lambat. ”Kami sudah punya cara bagaimana mengatasi masalah itu,” Jobs meyakinkan.
Sapto Pradityo (PCWorld, Infoworld, Wired, Gizmodo, Examiner)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo