Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari libur telah tiba. Sayang, tak semua bisa mendapat kesempatan istimewa berlibur ke luar kota. Tapi, jangan khawatir, masih ada pilihan bagi mereka buat bermain yang asyik sekaligus mengasah otak. Berikut ini di antaranya.
Lego
Bila Lego sudah akrab dengan anak Anda, biarkan dia semakin memperbanyak waktunya dengan permainan yang memacu kreativitas ini. Balok-balok plastik berwarna-warni ukuran mini dapat disusun menjadi beragam bentuk, seperti mobil, rumah, pesawat terbang, atau robot. Permainan bongkar-pasang asal Denmark, Lego, yang berusia lebih dari setengah abad bukan semata mainan buat anak-anak, melainkan teman yang mengasyikkan buat orang dewasa.
Pitagora Shuichi atau Pythagoras Switch
Permainan ini menggunakan prinsip-prinsip fisika dan matematika, yang ngetren di kalangan anak-anak sekolah di Jepang dengan sebutan pitagora shuichi. Sementara itu, di Amerika terkenal dengan sebutan Rube Goldberg machine dan di Inggris dengan nama Heath Robinson contraptions. Permainan yang diciptakan Rube Goldberg asal Negeri Abang Sam itu merupakan permainan rumit dengan menggunakan alat-alat di sekitar lingkungan, seperti karet gelang, gelas plastik, buku, kayu, kelereng, bola plastik, benang, dan buku. Pitagora shuichi disusun sedemikian rupa agar mengantarkan obyek, biasanya kelereng, ke target-target tertentu.
Alat Peraga Sains
Pelajaran sains di sekolah sering kali melulu teori dan minim praktek. Padahal materi sains lewat praktek dapat menambah ketertarikan anak terhadap sains. Mengisi liburan dengan membuat beragam alat peraga sains dapat menjadi kegiatan seru sekaligus menambah ilmu. Tak sulit mendapatkan akses informasi, dapat lewat Internet atau buku-buku atau membeli petunjuk dan bahan lewat situs.
Puzzle IQ
Permainan ini dapat diikuti mulai anak-anak balita hingga anak belasan tahun. Puzzle atau teka-teki gambar yang terdiri atas kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu dapat melatih kreativitas, keteraturan, dan tingkat konsentrasi. Saat menyusun kepingan puzzle, anak dituntut untuk berfokus pada gambar atau bentuk. Permainan ini tak dapat dibarengi dengan aktivitas lain, sehingga konsentrasi anak dapat tergali. Tanpa konsentrasi, kemungkinan kecil anak dapat menyusun puzzle dengan sempurna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo