Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Google memamerkan enam terobosan teknologi utama dalam Google Cloud Next 25 yang berlangsung pekan lalu di Las Vegas. Acara tersebut menampilkan kekuatan transformatif kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) serta dampak praktisnya bagi dunia bisnis dan para pengembang, dengan lebih dari 500 perusahaan ditampilkan sebagai contoh implementasi nyata teknologi Google Cloud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, bersama CEO Google Cloud Thomas Kurian menjadi pembicara utama dalam acara ini. Mereka menyoroti kecepatan evolusi teknologi AI dan potensinya dalam mengubah berbagai sektor industri. “Ini bahkan bisa mentransformasi salah satu film terbaik sepanjang masa, untuk generasi baru, di salah satu layar terbesar di dunia,” kata Pichai dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 14 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sorotan pertama dari acara ini adalah peningkatan arsitektur AI Hypercomputer milik Google. Infrastruktur ini kini memiliki performa yang lebih tinggi, efisiensi yang meningkat, serta biaya yang lebih rendah. Salah satu inovasi utamanya adalah diperkenalkannya TPU Ironwood, chip silikon generasi ketujuh yang diklaim mampu memberikan peningkatan performa hingga 10 kali lipat. Selain itu, Google juga memperluas jangkauan model AI Gemini ke lingkungan on-premises melalui Google Distributed Cloud (GDC), bekerja sama dengan mitra seperti NVIDIA dan Dell.
Kedua, Google mengumumkan pembaruan besar untuk Vertex AI, platform AI generatif miliknya. Beberapa model unggulan seperti Veo 2, Chirp 3, dan Imagen 3 kini mendukung pembuatan konten dalam format video, gambar, suara, hingga musik. Model teks-ke-musik bernama Lyria juga diperkenalkan dalam versi pratinjau. Pembaruan ini dilengkapi fitur watermarking SynthID dan perlindungan hak cipta yang mendukung proses produksi kreatif perusahaan besar seperti L’Oreal, Kraft Heinz, dan Goodby Silverstein & Partners.
Inovasi ketiga berfokus pada peningkatan kemampuan agen AI yang semakin spesialis dan memberikan hasil nyata bagi perusahaan. Misalnya, agen pelanggan yang menjalankan solusi untuk Lowe’s dan Wendy’s, agen data mempercepat pekerjaan di Wayfair dan AES, agen pemrograman meningkatkan produktivitas pengembang secara internal di Google, dan agen keamanan membantu memantau ancaman bagi perusahaan seperti Dunn & Bradstreet.
Keempat, Google memperkenalkan Agent2Agent Protocol, sebuah standar terbuka pertama di dunia yang memungkinkan agen AI dari berbagai vendor atau platform untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama secara aman. Inisiatif ini didukung lebih dari 50 mitra industri. Google juga merilis Agent Development Kit (ADK) dan Agent Garden yang menyediakan contoh dan konektor untuk memudahkan pengembang dalam membangun agen AI mereka.
Kelima, Google memperkenalkan Cloud WAN (Wide Area Network) yang kini memungkinkan pelanggan dari sektor bisnis dan pemerintahan memanfaatkan jaringan pribadi berkecepatan tinggi dan latensi rendah milik Google. Teknologi ini memperluas konektivitas di seluruh 42 wilayah operasional Google di dunia.
Keenam, Google juga memperkenalkan Google Unified Security, sebuah solusi keamanan terpadu yang menggabungkan intelijen ancaman, keamanan cloud, operasi keamanan, dan browsing aman perusahaan, yang semuanya didukung oleh AI Gemini. “Ini menciptakan struktur data keamanan terpadu untuk visibilitas dan konteks yang lebih baik,” tulis Google.
Pilihan Editor: Apa Fungsi CAPTCHA yang Kerap Muncul saat Membuka Website?