Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Hot Spot di Alun-Alun Kota

17 Maret 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Galih Satria, akses Internet selalu menjadi agenda wajib harian, termasuk waktu liburan. Programer di perusahaan minyak dan gas di Jakarta ini juga tak menyia-nyiakan liburan akhir tahun lalu di kampungnya, Tulungagung, Jawa Timur. Kebetulan alun-alun di kotanya baru saja memasang fasilitas hot spot alias Internet gratis.

Di tengah keramaian alun-alun Tulungagung, Galih menyalakan laptopnya. Hanya dia yang membuka laptop di alun-alun. Pemuda berusia 24 tahun ini tak peduli dengan perhatian orang lain.

Galih segera mengaktifkan fasilitas Wi-Fi. Akses poin terdeteksi dengan nama SSID Hotspot_Speedy_TA. Setelah tersambung, Galih mencoba menjelajah blognya, Google, dan Yahoo melalui Firefox. Tiga menit berlalu, tak ada satu pun halaman yang terbuka. Lima menit kemudian, Firefox berhenti loading tanpa respons apa pun. Bahkan respons connection timeout pun tidak. ”Wah, masak begini dibilang hot spot,” ujarnya seraya menutup laptopnya. ”Hot spot dari Hong Kong?”

Nasib hot spot di Tulungagung itu jauh berbeda dengan Taman Bungkul Surabaya. Di sini hampir setiap hari ada pengunjung yang menongkrongi laptop dan bermain Internet. ”Fasilitas hot spot di taman ini sering dipakai pelaku bisnis untuk berhubungan dengan rekannya,” kata Tri Rismaharini, mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Surabaya, yang menggagas taman ini.

Jawa Timur memang mencanangkan program seribu hot spot hingga tahun ini. Manajer PT Telekomunikasi Divisi Regional V Jawa Timur, Djadi Sugiarto, mengatakan telah memasang 480 hot spot di 38 kabupaten dan kota atau seluruh wilayah.

Menurut Djadi, tak semua fasilitas hot spot di area publik bisa memberikan layanan cepat akses Internet. Biasanya koneksi Internet sangat lelet kalau banyak penggunanya. ”Karena, selain digunakan untuk Internet, juga ada yang memanfaatkan untuk mengunduh, misalnya, film,” kata Djadi.

Djadi mengatakan, masyarakat hendaknya turut menjaga fasilitas hot spot gratis yang ada di wilayahnya sehingga semua orang bisa memakainya. ”Cita-cita kami, di setiap kartu tanda penduduk warga Jawa Timur ada alamat emailnya,” kata Djadi.

Kukuh S. Wibowo (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus