Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kamera Digital Single Lens Reflex atau kamera DSLR dianggap sebagai alat yang cocok bagi mereka yang baru memulai perjalanan dalam dunia fotografi atau videografi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senior Marketing Manager Datascrip Indonesia, Yase Defrisa Cory menyatakan bahwa teknologi kamera saat ini tidak sekompleks era kamera analog yang mengharuskan pengguna memiliki intuisi yang tepat ketika mengambil gambar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, Cory menyarankan para pemula untuk memilih kamera DSLR dalam proses pembelajaran fotografi.
"Jika sedang belajar fotografi, sebaiknya menggunakan DSLR. Karena ini dapat mengasah intuisi dalam menangkap gambar. Sebagian besar fotografer yang memiliki pengalaman dengan kamera analog memiliki keahlian yang luar biasa dalam meresapi momen," ujar Cory di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 4 Maret 2020.
Menurutnya, mempelajari fotografi dengan menggunakan kamera DSLR juga dapat mempertajam dan menguatkan intuisi berkat sistem viewfinder yang masih menggunakan teknologi optikal.
"Dengan DSLR, mereka masih menggunakan optik bukan teknologi elektronik. Jadi, apa yang mereka lihat melalui viewfinder, itulah yang akan terlihat pada lensa. Oleh karena itu, kemungkinan gambar menjadi gelap atau buram akan lebih rendah jika pengguna memahami cara menggunakannya," jelasnya.
Meskipun begitu, penggunaan DSLR saat ini menghadapi tantangan dengan munculnya kamera mirrorless yang kompak tetapi memiliki kemampuan hampir setara dengan DSLR.
"Fenomena kamera mirrorless sebenarnya merupakan tren. Tren tidak bisa dihindari. Sebagai contoh, ketika analog beralih ke digital, banyak pemain analog yang awalnya ragu untuk beralih karena resolusi hanya 0,8 pixel pada saat itu. Namun sekarang, banyak dari mereka yang beralih ke kamera digital," ujar Cory.
Meskipun demikian, Cory yakin bahwa pasar DSLR masih tetap kuat meskipun adanya persaingan dengan kamera mirrorless. "Pasar DSLR masih cukup baik dalam porsi pasarnya," tambahnya.
DSLR adalah jenis kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder.
Sebaliknya, kamera mirrorless adalah varian kamera yang pada dasarnya mirip dengan DSLR, tetapi tidak menggunakan cermin atau pentaprisma. Kamera mirrorless bekerja dengan cara menerima langsung cahaya ke sensor tanpa melalui pantulan cermin, dan hasilnya ditampilkan melalui viewfinder elektronik.
Definisi DSLR
Secara etimologi, DSLR memiliki beberapa kata penting seperti “Digital”, “Single-lens”, dan “Reflex”. Dilansir expertphotography, kata “Digital” berarti kamera ini beroperasi dengan sensor digital tetap.
“Single-lens” berarti kamera ini menggunakan lensa yang sama untuk framing, fokus, dan pengambilan foto. Ini berbeda dari konstruksi rangefinder atau twin-lens-reflex.
Dengan jenis terakhir tersebut, pengguna tidak dapat melihat tampilan langsung dari lensa yang akan mengambil foto. Sebaliknya, pengguna harus mengandalkan metode lain untuk menyiapkan pengambilan gambar.
“Reflex” merujuk pada sistem di mana sebuah cermin membagi atau mengarahkan cahaya yang masuk ke arah viewfinder optik. Ini memungkinkan pengguna melihat tampilan optik yang tepat dari adegan yang akan diambil.
Cermin ini dapat tetap dan semi-transparan dalam kamera tipe SLT (Single Lens Translucent). Atau dapat terlipat ke atas selama pengambilan gambar (pada kamera SLR dan DSLR).
ANANDA BINTANG I MITRA TARIGAN