Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Nikon akan Hentikan Produksi Kamera SLR?

Fokus bergeser ke kamera mirrorless, juga karena tekanan kemajuan kamera ponsel. Canon juga akan mengikuti langkah Nikon?

14 Juli 2022 | 19.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nikon dikabarkan akan menghentikan produksi kamera SLR (single-lens reflex). Persaingan dari kamera smartphone memaksa transformasi di industri kamera. Pembuat kamera dari Jepang ini berencana akan fokus pada model kamera mirrorless baru dan kamera DSLR Nikon D6 akan menjadi kamera SLR terakhir Nikon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kamera SLR menggunakan susunan dari komponen-komponen mekanis dan cermin untuk menampilkan gambar dari lensa atau ke atas melalui lensa okuler. Kamera mirrorless telah menggeser dominasi kamera jenis itu selama satu dekade terakhir atau lebih. Plus, perkembangan kamera ponsel pintar menjadi lebih mumpuni dan kebanyakan konsumen tidak lagi merasa perlu membeli kamera terpisah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kamera mirrorless tidak menggunakan seperti yang digunakan penutup jendela SLR karena mereka memang tidak mekanis. Selain itu, kamera mirrorless dapat memotret dan dapat memproses gambar lebih cepat daripada kamera SLR yang sebanding.

Mirrorless juga dibangun untuk mengambil lebih sedikit ruang dan karena itu bisa lebih kompak. Pada 2020, penjualan kamera mirrorless (2,93 juta unit) sudah melampaui jumlah pengiriman SLR (2,37 juta) menurut Asosiasi Produk Kamera dan Pencitraan Jepang. Kompetitor Nikon, Canon juga diperkirakan akan berhenti membuat kamera SLR dalam beberapa tahun ke depan.

“Kamera Nikon kalah dengan smartphone, yang semakin banyak menampilkan kamera canggih,” tulis Nikkei Asia. “Nikon bertujuan untuk mengalahkan mereka dengan menawarkan produk dengan fitur yang lebih unik.”

Kamera mirrorless telah menyumbang setengah dari pendapatan Nikon dari bisnisnya soal pemrosesan gambar. SLR menyumbang sebesar 30 persen. Nilai total dari segmen bisnisnya itu adalah 178,2 miliar Yen atau setara Rp 19,3 triliun, dengan produksi dan distribusi kamera SLR yang sementara ini masih akan berlanjut.

GSM ARENA, NIKKEI ASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus