Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Kampus Digital Berbasis Artificial Intelligence Pertama di Indonesia akan Wisuda Perdana

Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), kampus digital berbasis artificial intelligence (AI) pertama di Indonesia akan melakukan wisuda perdana.

19 Februari 2025 | 19.43 WIB

Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Laode Kamaluddin (tengah) pada Selasa, 18 Februari 2025.
Perbesar
Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Laode Kamaluddin (tengah) pada Selasa, 18 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), kampus digital pertama di Indonesia, akan segera menggelar wisuda sarjana lulusan perdana mereka pada bulan ini. Wisuda perdana kampus digital yang menggunakan pengajaran yang seluruhnya berbasis teknologi artificial intelligence (AI) satu-satunya di Indonesia itu akan diadakan pada 24 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Rektor UICI Laode Kamaluddin mengatakan wisuda perdana itu menjadi momentum bagi UICI untuk terus mengukuhkan perannya dalam transformasi pendidikan digital di Indonesia. Wisuda perdana tersebut acara diharapkan bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan UICI sebagai pelopor pendidikan berbasis digital di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Laode, di era digital ini, pendidikan harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Peran strategis tersebut yang diambil UICI sekaligus mengokohkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang fokus pada digitalisasi. 

“UICI hadir sebagai universitas yang menembus batas geografis dan sosial, memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas bagi semua orang, terutama generasi muda yang siap menghadapi tantangan global," kata Laode kepada Tempo pada Selasa, 18 Februari 2025.

Kampus yang berdiri pada Desember 2020 lalu itu kini telah memiliki tujuh program studi bertema digitali. Sebanyak enam dari tujuh program studi tersebut telah mendapatkan akreditasi baik. Enam program studi dengan akreditasi baik tersebut adalah Program Studi Informatika, Sains Data, Bisnis Digital, Komunikasi Digital, Teknik Industri, dan Teknologi Industri Pertanian. 

“Akreditasi ini adalah cerminan, bahwa UICI mengedepankan fitur terkait digitalisasi untuk menunjang fleksibilitas proses pembelajaran jarak jauh. Kami juga concern dengan standarisasi akademik yang berorientasi pada kualitas,” ujar Laode.

Saat ini UICI telah memiliki ribuan mahasiswa yang tersebar di 514 kabupaten dan kota di 37 provinsi di Indonesia. Selain itu, mahasiswa UICI juga tersebar di luar negeri seperti Taiwan dan Jerman. Sebaran tersebut bisa tercapai karena sistem pengajaran berbasis internet sehingga mahasiswa bisa mengakses pelajaran di mana saja dan kapan saja.“UICI lahir dengan konsep universitas digital yang memungkinkan mahasiswa mengakses pendidikan berkualitas dari mana saja, kapan saja,” ujar Laode. 

Menurut Laode, UICI merupakan salah satu solusi bagi masa depan pendidikan di Indonesia di tengah lebarnya kesenjangan akses pendidikan. Keberadaan kampus yang mayoritas berada di pusat kota menyebabkan anak muda di pedesaan dan daerah terpencil kesulitan mengaksesnya. Melalui teknologi digital dan konsep pendidikan yang mampu menembus batasan ruang dan waktu tersebut, UICI membuka peluang pemerataan akses pendidikan bagi semua orang di semua daerah.

“UICI hadir sebagai universitas yang menembus batas geografis dan sosial, memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas bagi semua orang, terutama generasi muda yang siap menghadapi tantangan global," ujar Laode.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus