Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK banyak yang ditunggu Asep Erwin di Internet. Inilah di antaranya: browser baru. Sebagai desainer web, warga Bekasi ini harus memastikan semua browser bisa menjelajahi situs bikinannya dengan baik.
Ada enam peranti penjelajah Internet paling populer di dunia saat ini: Internet Explorer, Firefox, Safari, Opera, Netscape, serta Mozilla. Selasa pekan lalu, hadirlah browser baru yang tak boleh dipandang remeh. Namanya Chrome.
Inilah peramban baru buatan Google. Raksasa mesin pencari itu meluncurkan Chrome untuk menyabot dominasi browser Internet Explorer buatan Microsoft. Agaknya ini bukan mimpi. Tengok saja data dari situs statistik GetClicky. Hanya dua hari setelah diluncurkan, Chrome ”mencuri” dua persen pangsa pasar mesin penjelajah Internet.
Asep sudah merasakan kehebatan Chrome. Pemakai Firefox itu kepincut oleh tampilannya yang sederhana tapi enak diajak ngebut. ”Bisa-bisa pindah ’ke lain hati’, nih,” Asep menceritakan saat ia pertama kali memakai Chrome pada pekan lalu.
Tiga hari sebelumnya, dia mencoba browser baru Microsoft, Internet Explorer 8.2. Ia kagum pada browser itu, tapi tak sampai tergoda menyingkirkan Firefox-nya. Padahal Explorer yang masih versi beta itu tampil atraktif. Misalnya, sistem tab-nya kini berwarna. Browser itu juga dilengkapi kotak alamat. Sistem privasinya sudah ditingkatkan dengan fitur InPrivate yang bisa menghapus jejak pemakai setelah berselancar di alam maya.
Ada banyak pemikat pada Chrome yang membikin browser ini tampil lebih ”mengkilap” dibanding Explorer. Dalam uji kecepatan JavaScript oleh CNet, Chrome meninggalkan browser lain. Peramban ini melaju hampir lima kali lebih cepat dibanding Firefox 3.0.1. Padahal selama ini Firefox 3.0.1 merupakan peramban JavaScript paling cepat.
Dalam uji kecepatan di atas Sun Spider, Chrome juga dua kali lebih cepat ketimbang Firefox dan empat kali dibanding Explorer. ”Sehari hanya ada 24 jam sehingga kita harus memaksimalkan penjelajahan di Internet dengan peramban yang aman dan sangat cepat,” kata Larry Page, Direktur Produk Google Inc.
Rahasia kecepatan Chrome adalah memakai WebKit dalam pembuatan peramban—sama seperti Safari. Chrome juga menggunakan JavaScript Virtual Machine V8 yang terkenal cepat, sehingga tentu saja lebih ngebut menjelajahi situs dengan JavaScript.
Ini bukan berarti Chrome menang di semua lini. Peramban ini kurang tenaga ketika harus mengakses situs yang lebih kompleks. Ketika The Wall Street Journal menjajal Chrome di 15 situs olahraga dan 19 situs berita, misalnya, browser ini nyatanya lebih lelet sekitar 20 detik ketimbang Firefox dan Safari, meski unggul 14 detik dibanding Explorer 8.
Ketika mengakses situs-situs kelas berat, Chrome juga kelenger. Browser ini menyita memori komputer hingga 172,5 megabita. Ini masih lebih kecil ketimbang Explorer yang mencapai 189 megabita, tapi masih amat boros dibanding Firefox yang hanya perlu 87 megabita.
Chrome juga masih kurang kaya dibanding Firefox. Si Rubah Api memiliki 5.000 add-ons yang berguna untuk memudahkan penjelajahan di Internet. ”Tapi tetap Chrome adalah peramban pintar dan inovatif yang cepat, mudah, dan tidak membuat frustrasi,” kata penulis teknologi Walter S. Mossberg.
Salah satu inovasi itu adalah kemampuannya menyiasati kebutuhan memori. Caranya, memisahkan memori pada setiap tab melalui Task Manager. Dengan trik ini, pengguna bisa memantau situs yang boros memori dan—jika perlu—memutus sambungannya.
Microsoft mengakui peta pertarungan browser bakal berubah setelah Chrome datang. Kini perseteruan peramban tidak hanya berfokus pada Microsoft dengan Explorer-nya melawan Mozilla dengan Firefox atau Apple dengan Safari-nya. ”Persaingan antarperamban amat ketat. Tapi saya yakin kebanyakan orang akan memilih Internet Explorer 8 karena kinerja dan layanannya,” kata Dean Hachamovitch, General Manager Internet Explorer.
Sah-sah saja Microsoft membusungkan dada. Data Net Applications memang menunjukkan, hingga Agustus lalu penguasa jagat peramban masih di tangan Internet Explorer, diikuti Firefox. Tapi dominasi Explorer berkurang dibanding dua bulan sebelumnya yang mencapai 75 persen. Firefox malah naik dari 18 persen (lihat infografis).
Yandi M.R.
Mengeroyok Microsoft
POSISI Internet Explorer tak hanya terancam Firefox, yang Juni lalu mencatat rekor dunia—diunduh 8,3 juta kali dalam 24 jam pertama sejak diluncurkan. Safari dan Opera juga terus memperlihatkan tren menanjak.
Mozilla Firefox 3
Sistem operasi: Windows, Linux, Mac.
Bahasa: 50 bahasa.
Keunggulan: bisa dipasang di semua sistem operasi, cepat, aman, banyak pengaya.
Kelemahan: berbeda dengan Explorer yang terbundel dalam sistem operasi, Firefox harus dipasang sendiri oleh pemakainya.
Fitur: kotak alamat pintar, anti-malware/phising, tab yang bekerja dalam lingkungan sendiri, ribuan pengaya.
Google Chrome
Sistem operasi: Windows XP, Vista.
Bahasa: 43 bahasa.
Keunggulan: sederhana, cepat dalam mengakses situs JavaScript, aman.
Kekurangan: minim pengaya, baru terpasang pada Windows.
Fitur: kotak alamat pintar, anti-malware/phising, tab yang bekerja dalam lingkungan sendiri.
Microsoft Internet Explorer 8
Sistem operasi: Windows XP, Vista, Server 2003.
Bahasa: 4 (Inggris, Jerman, Jepang, dan Cina).
Keunggulan: terbundel dalam Windows XP/Vista.
Kelemahan: hanya terpasang di Windows, boros memori.
Fitur: tab berkode warna, perbaikan kotak alamat, fitur InPrivat untuk keamanan.
Internet Explorer | 72,15% |
Firefox | 19,73% |
Safari | 6,37% |
Opera | 0,74% |
Netscape | 0,72% |
Mozilla | 0,10% |
Lain-lain | 0,17% |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo