Komputer untuk orang lapangan

LAGI-LAGI pekerjaan wartawan semakin dimudahkan oleh kemajuan teknologi. Julukan wartawan sebagai kuli tinta sudah harus dikuburkan dalam-dalam. Bukan saja tinta sudah diganti disket komputer, tetapi bentuk komputer itu pun semakin canggih, tak perlu lagi disket. Malah komputer itu bisa dicangking karena ukurannya hanya lebih besar sedikit dari kertas folio. Namanya komputer notepad. Dengan berat kurang dari 4 kg, komputer ini bisa dibawa dan dipakai dalam tiap kesempatan wawancara atau meliput berita. Komputer ini tidak mempunyai keyboard. Pemakainya cukup menulis dengan memakai pena khusus. Tentu saja, alat ini sangat banyak membantu tugas-tugas wartawan yang bergerak di lapangan. Hasil wawancara, misalnya, tak perlu direkam kemudian ditulis kembali di kantor. Cukup ditulis di atas komputer saat wawancara. Tulisan tangan itu bisa disunting langsung di atas komputer dan kemudian komputer mengubah tulisan tangan menjadi huruf-huruf biasa. Bahkan, notepad juga akan membagi tulisan dalam paragraf seperti kalau menggunakan komputer yang memakai keyboard. "Asal tulisannya bisa dibaca dan tidak seperti tulisan dokter, komputer bisa menerjemahkan dan dimasukkan dalam sistem- nya," kata Windrio Kuswolukito, system engineer PT Usaha Sistim Informasi Jaya, agen tunggal IBM di Indonesia. Komputer ini baru dipamerkan akhir Januari lalu oleh Go Corporation, perusahaan perangkat lunak Silicon Valley. Alat ini ditemukan tahun 1987 ketika Go bekerja sama dengan IBM dan beberapa perusahaan lainnya menemukan rancangan notepad standar yang dapat dipakai oleh setiap pembuat komputer. Notepad amat mudah dioperasikan, juga bagi mereka yang tak gemar mengetik. Tidak diperlukan keterampilan apa pun. Untuk mengoperasikan sebuah PC (personal computer) dibutuhkan kemampuan mengoperasikan keyboard atau menjalankan mouse, sedangkan untuk komputer bloknot ini program dan data lebih banyak dikontrol langsung pada layar. Ini dimungkinkan karena pena khusus yang dipakai merupakan kombinasi antara mouse dan keyboard. Pena ini bisa digunakan untuk memilih program atau dokumen yang dibutuhkan, tapi juga bisa untuk mengedit atau memasukkan tulisan dan angka. "Saya rasa komputer itu tetap memerlukan tablet yang ditaruh di bagian bawah atau di samping kanan. Kalau pena ditaruh di sana, komputer itu akan enter dalam suatu sistem. Mungkin nanti bisa tanpa tablet, misalnya kalau dia tekan dua kali itu artinya enter," kata Windrio. Dengan mengetukkan pena pada nama dokumen, dokumen itu akan terhampar di layar. Dengan pelbagai gerak lain, pemakai komputer ini bisa memasukkan kata, mengubah ucapan, sampai mengisi formulir. Menjentikkan pena pada dasar layar berarti membalik halaman dokumen. Tak hanya itu kemampuan alat ini. Pemakai bisa menggambar seperti di atas kertas. Gambar tak perlu bagus karena komputerlah yang akan mempercantiknya. Garis kelok-kelok bisa dibikin lurus dan lingkaran bisa dibuat bulat sempurna. Malah, sebuah perusahaan perangkat lunak telah menemukan kalkulator yang dapat menghitung angka yang ditulis dengan tangan. Selain lebih praktis dibawa dan dioperasikan, keuntungan lain dari komputer ini adalah lebih cepat digunakan. Itu jelas karena menulis pakai tangan lebih cepat dibandingkan mengetik di keyboard. Hanya saja, untuk menggunakannya para pemakai harus melatih komputer mengenali ciri tulisannya. Proses latihan ini tak lama, hanya sekitar setengah jam. Layar komputer terbuat dari cairan kristal seperti yang dimiliki laptop. Layar ini bisa mendeteksi adanya pena yang memancarkan sinyal redup dari ujungnya ketika dipakai untuk menulis. Pada saat pena ini dipakai layar akan meredup. Layar ini juga dapat menginterpretasikan gerakan kontrol yang dibuat oleh pena seperti ketukan atau jentikan. Komputer notepad ini menggunakan perangkat lunak yang builtin. Setiap komputer dilengkapi dengan microprocessor yang bisa menyimpan empat megabite memori dan hard disk atau chip memory tambahan untuk penyimpanan permanen. Alat ini tidak memiliki disk drive sehingga, untuk memindahkan program dan dokumen dalam memori, komputer notepad harus disambungkan pada PC. Alat ini juga bisa disambung dengan telepon karena, dengan adanya modem yang built-in, komputer ini bisa mengirim dan menerima facsimile. Penemuan ini membantu banyak orang lapangan, tak cuma wartawan. Mulai salesman yang harus segera mengirim data order ke kantor pusat, sampai para pelayan toko yang melayani pembelian dengan kartu kredit sekali pun. Para eksekutif pun akan menyukainya karena mereka dapat membuat memo dengan tanda tangan yang akan diubah menjadi surat ketikan lengkap dengan tanda tangan. Calon pengguna yang begitu beragam dan luas membuat beberapa perusahaan komputer dan perangkat lunak besar berebut memproduksi alat canggih terbaru ini. Misalnya IBM, Apple, Microsoft NCR, dan Tandy sudah mengeluarkan ratusan juta dolar untuk mengembangkan alat ini. Dengan perkiraan harga sekitar US$ 3-5 ribu (Rp 5,7-Rp9,6 juta) per buah, diharapkan sampai akhir tahun ini bisa dipasarkan 250 ribu komputer notepad. Jumlah ini akan terus bertambah dengan 2 juta buah tiap tahunnya dengan nilai sampai US$ 3 milyar dalam tahun 1995. Untuk Indonesia, menurut Windrio, baru sampai pada era laptop. Tahun lalu sudah masuk komputer notebook dengan ukuran 27,5 x 45 sentimeter, tapi masih menggunakan keyboard. Diah Purnomowati