Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lupakan pepatah tak ada yang gratis di dunia ini. Datanglah ke dunia maya, di sini barang gratisan dengan mutu tak kalah bagus dari barang jualan sangat berlimpah.
Lihatlah apa yang sudah dilakukan raksasa bisnis Internet, Yahoo!. Jika Anda pengguna e-mail Yahoo!, tak perlu lagi takut jatah kapasitas e-mail gratis Anda cepat penuh. Sejak 15 Juni lalu, perusahaan yang bermarkas di Sacramento, California, Amerika Serikat, ini memberi tempat e-mail gratis hingga 100 mega.
Ya, gratis. Ini artinya 16 kali lipat dari jatah gratisan sebelumnya yang hanya 6 mega. Kalau diuangkan, jatah tambahan itu senilai dengan US$ 49,99 (sekitar Rp 500 ribu)?jumlah yang dulu harus Anda bayar bila ingin meningkatkan kapasitas e-mail dari 6 mega ke 100 mega.
Untuk pengguna e-mail yang cuma menggunakan e-mail Yahoo! sebagai tempat menyimpan surat-surat penting, kapasitas 100 mega tentu lebih dari cukup. Apalagi, dengan layanan baru ini, satu e-mail sekarang boleh diisi lampiran data hingga sebesar 10 mega. Tapi, bila kapasitas 100 mega masih juga belum memadai, masih ada pilihan untuk meluaskan lagi sampai 2 gigabytes (GB). Untuk yang ini tentu tak bisa gratis lagi, karena harus membayar US$ 19,99 setahun.
Mardedi Sulisriono, management system analyst di Astragraphia, yang menjadi moderator dan ko-moderator di tiga mailing list (milis)?dua milis alumni kampus, dan satu milis umum Musik Indonesia?mengakui peningkatan kapasitas itu sangat membantu pekerjaannya. "Apalagi sekarang sangat banyak peranti lunak yang menghasilkan input file sangat besar," tuturnya.
Kelebihan lainnya, server perusahaan yang didirikan pada April 1994 oleh dua alumni Universitas Stanford itu?Jerry Yang dan David Filo?nyaris tidak pernah down sehingga membuat peningkatan kapasitas menjadi lebih penting. "Itu yang membuat Yahoo! keren," Dedi menandaskan.
Yahoo! tentu punya alasan di balik kemurahan hatinya. Persaingan ketat sesama penyedia e-mail, itulah alasan Yahoo!. Dan dalam soal ini, tawaran Yahoo! masih kalah dibanding layanan e-mail gratis dari Google, yang disebut Gmail. Google memang tak tanggung-tanggung. Mereka menawarkan ruang e-mail gratis 1 gigabyte alias 10 kali lipat dari Yahoo!.
Sebagai perbandingan dalam kehidupan nyata, ruang penyimpangan sebesar itu bisa menampung sekitar seribu buku yang masing-masing terdiri dari 500 halaman. Sayangnya, Google tak seterbuka Yahoo!. Untuk mendapatkan layanan e-mail itu, kita harus "diundang" oleh mereka yang sudah lebih dulu terdaftar sebagai anggota di Gmail.
Di luar itu, ada sisi kontroversi Gmail, yaitu masalah perlindungan privasi. Bayangkanlah situasi ini: suatu ketika Anda berniat berlibur ke Bunaken, Sulawesi Utara, lalu mengabarkan rencana ini ke kolega melalui e-mail. Nah, sebuah mesin pemindai kata di server Gmail akan melihat kata "Bunaken", lalu mencatatnya. Kelak, Gmail akan menempelkan apa pun informasi yang berkaitan dengan wisata bahari di kawasan itu dalam e-mail balasan yang Anda terima. Informasi itu bisa berupa jadwal penerbangan bandara terdekat dari Bunaken, hotel dan resor yang memberikan potongan harga, sampai, mungkin, hiburan malam yang tersedia.
Tentu saja layanan seperti itu sangat membantu. Tapi bagaimana bila informasi yang dikirimkan bersifat rahasia? Berarti ke mana pun Anda pergi akan terus dikuntit oleh "detektif" virtual yang supercerdas ini. Kemungkinan tak adanya privasi bagi pengguna Internet itulah yang membuat para aktivis kebebasan dunia maya, seperti Electronic Privacy Information Center (EPIC) di Washington, DC, meradang. "Sama saja artinya dengan membolehkan perusahaan telepon menguping pembicaraan kita, atau mempersilakan petugas kantor pos membaca isi surat kita," ujar Chris Hoofnagle, petinggi EPIC.
Namun, tak sedikit juga yang berseberangan pendapat dengan EPIC. "Aktivis privasi telah menempatkan diri mereka sebagai pihak yang anti-teknologi," kata Rob Atkinson dari Progressive Policy Institute, lembaga yang pernah dipimpin Gubernur Arkansas tahun 1991, Bill Clinton. Menurut Atkinson, tak seorang pun terlibat dalam pemberian informasi balasan itu, karena seluruh proses benar-benar mengandalkan sistem kerja komputer yang memindai, umpamanya, kata "Bunaken" tersebut. Jadi, tak ada informasi yang bocor kepada orang lain.
Menariknya, pertarungan di kelas ini makin ramai sejak masuknya Spymac, yang baru berdiri pada Februari 2003 tapi langsung menabuh "genderang perang" sejak April lalu. Dan tawaran megabyte mereka memang mega: paket 1 gigabyte untuk e-mail dan 350 mega untuk kombinasi penyimpanan. Itu belum termasuk personal blog yang bisa difungsikan sebagai catatan harian elektronik.
Layanan online berbasis komunitas pengguna Macintosh ini memang tak mau tanggung-tanggung karena salah satu ke kuatan mereka selama ini adalah kemudahan untuk melakukan download file berbasis suara, seperti lagu-lagu MP3 yang bertaburan di Internet.
Kamis 1 Juli lalu, perusahaan komputer Apple sebagai tulang punggung utama Macintosh dan Spymac mengumumkan lagu ke-90 juta yang telah di-download dari Internet. Untuk menggenjot penggunaan Spymac, Apple mengumumkan siapa pun yang men-download lagu ke-100 juta akan menerima notebook PowerBook dengan monitor 17 inci, sebuah PDA iPod 40GB, dan 10 ribu lagu dari iTunes. Bagaimana tidak menggiurkan. Sudah gratis, masih mendapat peluang memperoleh peranti canggih berharga ribuan dolar pula.
Toh, tak berarti perluasan kapasitas ini langsung disambut sukacita oleh semua netter. "Gue masih tetap pilih e-mail account yang enggak gratisan. Risiko munculnya problem jadi lebih kecil, dan lebih mudah untuk berkorespondensi dengan pihak lain. Sering dengan e-mail gratisan malah enggak bisa masuk ke situs-situs yang dikelola ketat, jadi malah rugi," ujar Armand Maulana, vokalis grup GIGI yang cukup rajin wara-wiri di dunia maya dengan menjadi anggota beberapa milis.
Akmal Nasery Basral
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo