Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Mengapa Tidak Dianjurkan Menjual Gawai Bekas? Ini Penjelasan BSSN

Data dan informasi yang tersimpan dalam gawai bekas dapat diambil dengan mudah, sekalipun data tersebut sudah dihapus.

7 Desember 2023 | 08.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sandromedo Christa Nugroho, mengungkap mengapa gawai bekas seperti laptop, ponsel, maupun gawai lainnya yang sudah tidak terpakai lebih baik tidak dijual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, HP bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak,” kata dia seperti dikutip dari Antara, Kamis, 30 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data bisa diambil walau sudah terhapus

Saran itu disampaikan karena pihak-pihak tidak bertanggung jawab dapat mengambil data dan informasi yang tersimpan dalam segala jenis elektronik dengan mudah, sekalipun data tersebut sudah dihapus.

Sandromedo mengatakan, recovery atau pemulihan data dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut telah dihapus dari bak sampah (trash bin) maupun riwayat data terhapus bila pada ponsel.

Memori volatile dan non-volatile

Ia menjelaskan, sejatinya terdapat dua jenis memori pada elektronik, yakni memori volatile dan memori non-volatile. Memori volatile merupakan jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan, seperti memori jangka pendek (random-access memory/RAM).

Data yang tersimpan pada RAM akan tidak aktif atau hilang ketika gawai tersebut mati. Sementara memori non-volatile merupakan memori yang datanya dapat ditulis serta dihapus, namun data akan tetap ada walaupun gawai dalam kondisi mati serta tidak membutuhkan daya.

“Karena ada memori-memori yang sifatnya bisa jadi metadata, itu kita bisa lakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik digital forensik, dan ada data yang bisa dipulihkan, meski kemungkinan tidak 100 persen data terbaru,” ujarnya.

Ambil hard disk yang terpasang pada gawai

Jika seseorang membutuhkan dana dari gawai lawas tersebut baik untuk darurat, maupun untuk menggantinya dengan gawai yang lebih baru, Sandromedo menyarankan untuk menjualnya namun mengambil hard disk yang tersemat pada gawai. Hal ini untuk menghindari risiko data pribadi dimiliki oleh orang lain.

“Kami sarankan memori memang diambil dulu sebelum dijual, seperti hard disk, atau tukar dengan hard disk lain, namun kalau misalkan memang bisa, baiknya tidak usah dijual daripada ruginya lebih banyak nanti,” tambahnya.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus