Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Laptop anyar biasa media penyimpanannya sudah menggunakan solid state drive (SSD) ketimbang hard disk drive (HDD).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman intel.co.id, SSD biasanya menggunakan memori berbasis flash untuk menyimpan data sehingga tidak memiliki komponen fisik yang bergerak ketika sedang menjalankan prosesnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini berbeda dengan HDD yang memiliki semacam lengan mekanik yang bergerak pada piringan ketika sedang melakukan proses baca ataupun tulis.
HDD yang bergerak secara mekanik inilah yang membuat laptop dengan media penyimpanan HDD biasanya berisik karena ada semacam suara yang sering keluar ketika sedang mengoperasikan laptop.
Dilansir dari laman ubaya.ac.id, SSD bisa dianggap sebagai versi lebih canggih dari USB Flash Drive. Bedanya, SSD memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar sehingga mampu menjadi alternatif pengganti dari HDD.
Pada umumnya, SSD menggunakan flash memori berbasis NAND yang merupakan jenis memori Non-Volatile.
Keunggulan dari memori berjenis Non-Volatile seperti yang terdapat di SSD adalah memori tersebut tetap dapat menyimpan data walaupun tegangan suplainya rendah bahkan apabila dimatikan sekalipun.
Jenis memori ini pada awalnya diragukan dalam hal ketahanannya dalam menyimpan data di laptop. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, SSD mampu membuktikan bahwa data yang tersimpan di dalamnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, bahkan 200 tahun.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca: Laptop HP Elite Folio Dirilis, Menggabungkan Fungsi Ponsel-Tablet-PC