Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

OpenAI Luncurkan Deep Research, Bisa Rangkum Ratusan Sumber Laporan

Pengembangan Deep Research didukung versi model OpenAI o3 yang dioptimalkan untuk penelusuran situs dan analisis data.

3 Februari 2025 | 16.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo OpenAI terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada tanggal 20 Mei 2024. (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI resmi meluncurkan fitur Deep Research untuk penelitian multilangkah dan perintah pencarian yang rumit. Fitur ini akan menemukan, menganalisis, dan merangkum dari ratusan sumber untuk membuat laporan lengkap yang setingkat analis riset.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemampuan Deep Research diklaim bisa menyelesaikan dalam waktu puluhan menit, sedangkan pengerjaan manual oleh manusia butuh waktu berjam-jam. Fitur Deep Research dapat diakses oleh pengguna secara berbayar. "Tersedia untuk pengguna Pro, Plus dan tim," tulis OpenAI dalam situs resmi mereka, Minggu, 2 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembangan ini didukung versi model OpenAI o3 yang dioptimalkan untuk penelusuran situs dan analisis data. Kecerdasan buatan ini memanfaatkan penalaran untuk mencari, menafsirkan, dan menganalisis sejumlah besar teks, gambar, dan berkas PDF di internet sesuai kebutuhan sebagai reaksi terhadap informasi yang ditemuikan.

"Deep Research menandai langkah penting menuju tujuan kami yang lebih luas untuk mengembangkan AGI (Artificial General Intelligence) yang telah lama kami bayangkan mampu menghasilkan penelitian ilmiah baru," tulis OpenAI.

Deep Research ditujukan untuk orang-orang yang melakukan pekerjaan pengetahuan intensif di bidang-bidang seperti keuangan, sains, kebijakan, dan teknik, serta membutuhkan riset yang menyeluruh, tepat, dan andal. Riset mendalam juga berguna bagi pembeli produk yang mencari rekomendasi sesuai personal untuk pembelian yang umumnya perlu riset cermat, seperti mobil, peralatan, dan furnitur.

Setiap hasil riset akan didokumentasikan sepenuhnya, dengan kutipan yang jelas dan ringkasan pemikiran, sehingga mempermudah untuk merujuk dan memverifikasi informasi. OpenAI mengklaim Deep Research sangat efektif untuk menemukan informasi khusus yang tidak intuitif yang mengharuskan penelusuran banyak situs.

Fitur ini juga akan memangkas waktu pengguna yang melakukan riset rumit dan lama. OpenAI telah menguji dengan tugas-tugas nyata, yang memerlukan penggunaan peramban dan alat Python, menggunakan metode pembelajaran penguatan yang sama di balik OpenAI o1.

Kompetitor AI, seperti Google, sebelumnya juga telah meluncurkan Gemini 2.0 untuk kinerja yang dikhususkan sama dengan Deep Research. Akses untuk riset dan analisis mendalam tersebut juga hanya dapat diakses apabila berlangganan.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus