Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan analisis IDC menyatakan 2022 sebagai tahun yang sulit bagi pasar Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Hal ini disebabkan karena pengiriman global turun tajam menjadi 8,8 juta unit atau turun 20,9 persen dibandingkan 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analis IDC menyebutkan penurunan karena pasar yang masih muda atau baru. Ditambah adanya peristiwa global tertentu yang dianggap memiliki dampak besar terhadapnya, baik positif maupun negatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa yang dimaksud adalah pandemi pada 2021 yang membuat banyak orang terjebak di rumah dengan uang tunai sekali pakai. Itu dianggap peluang bagi pembuat headset VR dan AR. Selain juga faktor kenaikan harga komponen elektronik dan logistik belum mencapai kekuatan penuh. Produk AR/VR Meta Quest 2, misalnya, masih $300 atau 4,7 juta rupiah, sebelum naik menjadi $400 pada 2022.
Untuk saat ini, ada pembagian yang cukup kuat antara headset yang bisa melakukan VR dan headset yang bisa melakukan AR. Ada juga beberapa headset "Mixed Reality", yang mampu menggabungkan AR dan VR. Headset yang disebut "XR" ini termasuk Meta Quest Pro dan HTC Vive XR Elite, yang harganya masing-masing $ 1.000 dan $ 1.100, sedikit lebih mahal daripada headset yang fokus pada satu atau yang lain. Jika dihitung dalam rupiah antara 15,9 - 17,5 juta.
Headset Quest Pro VR/MR Meta baru saja resmi diluncurkan dan ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon XR2+ Gen 1 yang baru. (GSM Arena)
Meta menguasai sekitar 80 persen dari keseluruhan pasar VR/AR. ByteDance, perusahaan induk TikTok berada di urutan kedua setelah mengakuisisi Pico, tapi inipun hanya dengan 10 persen. Perusahaan lain di top 5 secara berturut- turut adalah adalah DPVR, HTC dan iQIYI.
Sony meluncurkan headset PS VR2 baru bulan lalu dan perusahaan mengklaim bahwa tidak akan ada masalah pasokan, jadi kita akan melihat seberapa besar pasar VR yang dapat ditangkapnya.
Playstation VR2. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sedangkan, pasar kacamata augmented reality (AR) murni sangat berbeda. Di sini, Nreal mendominasi dengan pengiriman hampir 100 ribu unit tahun lalu. Produknya antara lain kacamata Air AR, yang saat ini dijual seharga $380 atau sekitar 6 juta rupiah di Amazon. Berikut adalah Top 5 kacamata AR: Nreal - 98.000, Microsoft - 35.000, Rokid - 30.000, TCL - mendekati 30.000 dan Epson - 13.000.
Smart glasses Air AR dari Nreal. Amazon
Namun, Nreal berada di urutan keenam di pasar VR/AR secara keseluruhan, yang sebagian besar berfokus pada VR saat ini. “Sementara Meta dan ByteDance bertarung di segmen VR, Nreal telah mampu perlahan-lahan mengembangkan kehadirannya dengan menarik para gamer seluler,” kata Jitesh Ubrani, manajer riset, Mobility and Consumer Device Trackers di IDC.
Meskipun masih awal untuk AR dan VR, Meta dinilai IDC telah mampu membangun parit pertahanan untuk melalui berbagai konten pihak pertama dan ketiganya. Pemain lain seperti Sony dan Apple dapat memberikan persaingan yang berarti meskipun dalam jangka panjang akan memberi tekanan pada yang lain termasuk ByteDance dan Nreal.
GSM ARENA
Pilihan Editor: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Naik Kuda sampai Menginap di Sekolah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.