Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Pembunuh Raksasa Telekomunikasi

4 Juli 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siapa sangka bisnis telepon dijungkirbalikkan oleh dua programer muda dari sebuah negara kecil yang tak banyak dikenal orang, Estonia. Di negara bagian Rusia—yang tak terpantau oleh para analis telekomunikasi dunia—itu, dua programer muda, Niklas Zennstrom dan Janus Friis datang mengguncang dunia dengan menghadirkan Skype. Ini peranti lunak gratis yang bisa diunduh di internet. Dengan alat ini, komputer bisa disulap menjadi—ditambah mikrofon dan speaker seharga Rp 25 ribuan—menjadi telepon dan bisa digunakan ngerumpi dengan teman di berbagai penjuru dunia. Ongkos teleponnya gratis! Teknologi yang diusungnya adalah Voice over Internet Protocol atau VoIP (suara disalurkan lewat jaringan internet).

Kualitas suara Skype memang lumayan bila internet tak lelet. Dibanding dengan peranti lunak VoIP lain yang tersedia di dunia maya, seperti Yahoo! Messenger, Net2Phone, kualitas Skype memang sering lebih jernih. Itulah sebabnya banyak yang menjadi Skype-mania. Tengoklah Reggita Ayesha. Mahasiswi Monash University, Australia, itu punya jadwal rutin untuk bercuap-cuap lewat Skype dengan pacarnya di Jakarta. Minimal seminggu sekali. Mereka biasanya bisa saling curhat sekitar satu jam. "Bayangkan, berapa biayanya kalau saya harus pakai telepon biasa." Lebaran lalu, Skype inilah teman sejati Reggita saat tak ada ketupat dan keluarga di dekatnya. "Aku ngobrol dari komputer di kampus, pacarku dari warnet."

Saat ini Skype telah diunduh oleh 127 juta orang dan setiap hari sekitar 41 juta orang menggunakan layanan telepon gratis ini. Menurut catatan majalah Fortune, kini setiap hari pendapatan perusahaan telepon Amerika Serikat AT&T dan MCI digerogoti perusahaan kelas teri dari Estonia itu. Apalagi Skype kini tak hanya bisa digunakan untuk mengobrol dari komputer ke komputer. Dia bisa digunakan juga untuk bicara dari komputer ke telepon biasa. Dari Inggris ke Indonesia, misalnya, tarifnya cuma Rp 300 per menit. Jumlah pelanggan berbayar ini mencapai lebih dari tiga juta orang. Gelegak bisnis Skype ini membuat produsen ponsel seperti Nokia, Motorola, LG, dan Samsung pun berlomba mencangkokkan teknologi ini ke ponselnya. Pembunuh raksasa telekomunikasi telah tiba.

BS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus