Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Berita Tempo Plus

Pertama, Setelah Itu Mati

Nokia meluncurkan ponsel pintar N9 bersistem operasi Meego. Hanya sekali dan untuk terakhir kali. Nokia tetap memilih Windows Phone, HP bertahan dengan WebOS.

4 Juli 2011 | 00.00 WIB

Pertama, Setelah Itu Mati
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sungguh lihai cara Stephen Elop memasarkan produknya. Simak bagaimana Kepala Eksekutif Nokia Corporation ini ”membocorkan” rahasia telepon seluler yang bakal diluncurkannya tahun depan.

”Tolong matikan semua kamera dan alat perekam. Ini suatu hal super-rahasia yang kami tidak ingin muncul di blog sekalipun,” kata Elop kepada para mitranya yang menghadiri Nokia Connection di Singapura dua pekan lalu. Dia kemudian menunjukkan sebuah ponsel Nokia dengan sistem operasi Windows Phone. Menurut Elop, di ponsel itulah seluruh masa depan Nokia disampirkan.

Tak berapa lama setelah acara itu usai, muncul sebuah video di YouTube yang berisi rekaman presentasi Elop. Rupanya, sepanjang presentasi, ada dua kamera milik Nokia yang tetap merekam kegiatan sang bos. Para blogger sangat yakin Nokialah yang mengunggah video ”sangat rahasia” itu. Inilah pertama kalinya Sea Ray, kode nama untuk ponsel Nokia itu, dipertunjukkan di muka umum. Boleh jadi, ini hanyalah ”pemanasan” Nokia sebelum Sea Ray benar-benar siap diluncurkan. Entah kapan.

Nokia adalah raksasa yang tengah goyah kaki-kakinya. Padahal selama bertahun-tahun ponsel Nokia sedemikian berjaya sehingga seolah-olah masa keemasannya bakal bertahan selamanya. Tanda-tanda kejatuhan Nokia sebenarnya sudah tampak sejak pertengahan tahun lalu. Ponsel bersistem operasi Google Android dan Apple iPhone terus menggerogoti pasar Nokia.

Dari 101 juta ponsel pintar yang terjual sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, 35 persen di antaranya adalah ponsel Android. Berdasarkan data perusahaan riset Canalys, jatah bagi Nokia tinggal 24 persen, merosot jauh dibanding tahun sebelumnya, 39 persen. Di bawahnya ada iPhone, 18 persen, dan RIM BlackBerry, yang pangsanya juga terus tergerus, 14 persen. Perusahaan riset lain, Gartner, bahkan meramalkan Android akan menguasai separuh pasar ponsel pintar tahun depan.

Pada September tahun lalu, Stephen Elop datang di Keilaniemi, Espoo—kota di Finlandia, tempat Nokia berkantor pusat—untuk menyelamatkan kapal Nokia yang terancam karam. ”Kita berada di atas lantai yang sedang terbakar,” Elop menggambarkan kondisi perusahaannya dalam memonya kepada karyawan Nokia. ”Dan kita sendiri menuangkan bensin di atasnya.” Nokia pun bongkar-pasang besar-besaran.

Mantan Presiden Divisi Bisnis Microsoft itu melepas sejumlah pejabat kuncinya. Symbian, sistem operasi yang sudah membawa ponsel pintar Nokia berjaya, dibuang tanpa ragu. Elop memilih berpaling ke sohib lamanya, Microsoft. Pada pertengahan Februari lalu, Nokia mengumumkan akan memasang sistem operasi Microsoft Windows Phone 7 dalam ponsel pintarnya. Elop lebih memilih Windows Phone ketimbang Android karena tak mau terbelenggu sejumlah aturan yang ditetapkan Google.

Ditunggu-tunggu sekian lama, walaupun sempat dipertunjukkan sekejap, bukan Sea Ray yang muncul dalam perhelatan di Singapura itu. Stephen Elop malah membikin kejutan besar. Dia meluncurkan seri N9 dengan sistem operasi Meego Harmattan. Proyek Meego digarap Nokia bersama perusahaan pembuat prosesor Intel Corporation berdasarkan sistem operasi Linux.

Bagian muka Nokia N9 ini bersih dari tombol. Hanya ada tiga tombol kontrol suara di bagian samping. N9 menjadi ponsel pertama tanpa tombol milik Nokia. Semua operasinya digerakkan dengan jempol atau jari telunjuk, dari ujung ke ujung layar sentuh (active matrix organic light-emitting diode) 3,9 inci. ”Kami ingin desain yang memberikan pengalaman baru,” Kepala Desain Nokia, Marko Ahtisaari, berpromosi.

Dari demonstrasi Nokia, kelihatan tanpa kesulitan N9 menjalankan sekaligus beberapa aplikasi. Kameranya kelas satu, beresolusi 8 megapiksel dengan optik dari Carl Zeiss. Sejumlah blogger memberi nilai tinggi kepada Nokia N9. ”Mengesankan,” tulis Parmy Olson, penulis majalah Forbes, di laman blognya. Ryan Paul, editor jurnal Open Ended, menulis, ”Perkakas dengan rancangan yang hebat.”

Anehnya, Nokia malah ”membunuh” Meego sebelum berkembang. Elop mengatakan, walaupun Meego Harmattan nanti disukai pembeli, Nokia tetap akan menggunakan Windows Phone 7. Meego bakal disimpan di laboratorium Nokia. Ryan Paul mengibaratkan Si Angin Gurun Sahara ini serupa dengan kapal Titanic: dirancang demikian cantik dan sempurna, tapi karam saat pelayaran pertamanya.

Namun, dari pengalaman membuat N9, Nokia belajar banyak. ”Saya mengadakan rapat dengan tim produk setiap hari. Saya pergi ke laboratorium, mengamati apa yang baru, apa yang bisa membedakan Nokia,” kata Elop. Pengalaman ini yang akan menyempurnakan ponsel Sea Ray nanti.

l l l

TATKALA Sea Ray belum tampak begitu jelas, persaingan sistem operasi di ponsel atau perangkat tablet seperti pacuan dua kuda saja: Apple iOS versus Google Android. Pangsa pasar Microsoft Windows Phone masih kelewat kecil. Ponsel pintar BlackBerry, yang setahun atau dua tahun lalu masih perkasa dan wajib ada di setiap kantong pengekor gadget, kini terseok-seok. Dalam urusan inovasi, BlackBerry jauh tertinggal.

Ketika Android dan iPhone muncul dengan puluhan ponsel cantik berlayar sentuh nirtombol, BlackBerry masih saja ngotot bertahan dengan puluhan tombol mini QWERTY. ”Ya, ampun. Tombol. Peninggalan abad lalu. Hanya mesin ketik yang menggunakan tombol!” kata Tom Chivers, editor teknologi Telegraph, sinis.

Sementara Nokia memilih melawan dominasi iPhone dan Android dengan sistem operasi ”pinjaman”, Hewlett-Packard (HP) mengikuti cara Apple. Dari dulu sampai sekarang, Apple membuat perangkat keras, sistem operasi, bahkan toko aplikasinya sendiri. Awal bulan ini, HP berencana menjual tablet HP TouchPad dengan sistem operasi WebOS 3.0.

Semula WebOS dikembangkan oleh Palm. Perusahaan pembuat ponsel pintar itu diakuisisi HP setahun lalu. Salah satu keunggulan WebOS adalah multitasking, beberapa aplikasi bisa berjalan sekaligus. Dalam soal ini, WebOS lebih unggul ketimbang iOS maupun Android.

Di tengah kerumunan puluhan tablet dan ponsel Android, WebOS bisa mencuri peluang. Trip Chowdry, analis Global Equities Research, mengatakan berlimpahnya produk yang menggunakan sistem operasi Android membuat ponsel dan tablet kelas atas milik HTC atau Sony tampak saru dengan merek Cina. Soal harga, terang buatan Negeri Panda ini jauh lebih murah. Tapi juga harus diingat, dalam pacuan kali ini, Apple dan Android sudah jauh melesat di depan. ”Paling tidak, HP menentukan jalannya sendiri, tak bergantung pada Google maupun Microsoft,” kata konsultan teknologi Tim Bajarin.

Sapto Pradityo (Helsingin Sanomat, BBC, BetaNews, Wired, eWeek)


Inilah Jeroan Nokia N9

  • Prosesor: ARM Cortex A8 1 GHz
  • Layar: AMOLED dengan kaca antigores Corning Gorilla
  • Sistem Operasi: Meego Harmattan
  • Kapasitas Memori: 512 megabita (ROM) plus 16 gigabita atau 64 gigabita
  • Kamera: 8 megapiksel dengan optik Carl Zeiss

    Penjualan ponsel pintar tiga bulan pertama 2011

  • Android: 35%
  • Nokia: 24%
  • iPhone: 18%
  • Blackberry: 14%
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    slot-iklan-300x100

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    slot-iklan-300x600
    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    close

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    slot-iklan-300x100
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus