Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Pionir Bisnis Asuransi Internet

Sebuah perusahaan menawarkan asuransi di bidang teknologi informasi, termasuk perdagangan elektronik dan internet.

24 Oktober 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INTERNET lama-lama mirip sumur bisnis yang tak kering ditimba orang. Banyaknya orang yang berselancar, berjual beli, juga kriminalitas di jaringan maya tersebut telah memicu peluang-peluang bisnis yang dulu bahkan tak pernah terpikirkan sama sekali. Salah satu orang yang menangkap peluang tersebut adalah Steve Haase. Haase baru saja mendirikan sebuah perusahaan asuransi yang berani menjamin persoalan-persoalan yang berkaitan dengan komputer, internet, dan semua yang berhubungan dengan teknologi informasi. Nama perusahaannya INSUREtrust.com. INSUREtrust.com merupakah salah satu pionir perusahaan asuransi yang memanfaatkan jalan raya informasi (information superhighway) sebagai ladang bisnis. Perusahaan yang bermarkas di Atlanta ini memberi jaminan asuransi terhadap semua aspek operasi komputer, baik itu berupa macetnya suatu peranti lunak, kerusakan perangkat keras, maupun pelbagai usaha penyusupan (hacking) dari para penyamun digital entah dari mana. Untuk premi tahunan sebesar US$ 5 ribu hingga US$ 250 ribu, INSUREtrust.com berani memberi pertanggungan hingga US$ 25 juta per tahun. "Apa yang kami kerjakan tampak seperti sebuah kecanggihan, tapi sebenarnya itu hanya penerapan konsep lama ke medium baru," kata Haase, kepala eksekutif perusahaan yang hanya mempekerjakan 13 karyawan ini, seperti dikutip kantor berita Associated Press. Pada prinsipnya, corak bisnis INSUREtrust.com sama dengan perusahaan asuransi lainnya. Hanya, bila perusahaan asuransi yang ada selama ini menawarkan perlindungan terhadap, misalnya, mobil, rumah, atau kesehatan seseorang dari risiko kebakaran, kecelakaan, atau huru-hara, INSUREtrust.com memberi jaminan perusahaan terhadap semua jenis kerusakan komputer hingga pembajakan jaringan oleh penyusup dari luar, juga hilangnya data atau uang akibat semua peristiwa tadi. Polis asuransi mereka bahkan mencakup pelanggaran hak cipta suatu situs web, tuntutan hukum dari pelanggan yang barangnya lenyap sewaktu dalam pengiriman, pelanggaran privasi, atau kerugian akibat sabotase karyawan yang mematikan sistem komputer suatu perusahaan. Syarat menjadi klien INSUREtrust.com cukup mudah. Calon klien pertama-tama hanya harus diinspeksi sistem keamanan jaringannya oleh firma asuransi tersebut. Inspeksi akan dilakukan oleh seorang pakar komputer eks pegawai Pentagon. Setelah lolos inspeksi, INSUREtrust.com akan menawarkan bantuan konsultasi peningkatan sistem keamanan. Mereka yang menyambut tawaran tersebut akan mendapatkan potongan harga premi. Joanne Orfanos dari National Association of Independent Insures mengatakan, belakangan memang ada beberapa perusahaan yang mulai menawarkan polis asuransi untuk internet, tapi INSUREtrust.com merupakan perusahaan pertama yang secara khusus menjamin perdagangan elektronik (e-business). "Apa yang mereka lakukan merupakan satu langkah maju dan membuat jaringan tersebut makin aman," tutur Blaine Burnham, bekas spesialis keamanan komputer di National Security Administration yang sekarang menjadi Kepala Georgia Tech's Information Security Center. Namun kehadiran perusahaan asuransi pertanggungan masalah komputer juga memicu kekhawatiran. Manakala INSUREtrust.com mendatangi beberapa perusahaan calon klien, misalnya, kadang muncul pertanyaan: "Bukankah predikat sudah 'diasuransikan' justru bisa menjadikan kami target serangan hacker?" Pertanyaan seperti ini wajar, mengingat para penyamun digital justru sering merasa tertantang jika ada pihak yang mengklaim situsnya kebal hacker atau merasa aman di balik lindungan sistem keamanan jaringan dan perusahaan asuransi itu tadi. Sementara itu, menurut Hasan Gotama, seorang praktisi asuransi di Jakarta, konsep bisnis INSUREtrust.com belum dapat diterapkan di Indonesia dalam waktu dekat. Alasannya, angka penetrasi komputer di Indonesia masih kecil, sehingga pangsa pasar untuk bisnis semacam itu juga minim. Kedua, belum ada perangkat hukum yang memperkecil risiko kejahatan komputer dan internet di sini. "Jumlah tenaga underwriter profesional khusus untuk keperluan itu juga masih terbatas," kata Hasan, yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi Prancis-Indonesia. Walau demikian, ia optimistis bisnis ini punya prospek bagus pada masa depan. Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus