Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima tahun setelah Light Phone 2 meluncur, co-founder Light, Kaiwei Tang, mengatakan perusahaannya mengeluarkan edisi ponsel minimalis yang diklaim lebih baik lagi untuk kebutuhan detoks digital, Light Phone 3. Tang bersama Joe Hollier dan tim mereka membuat sebuah ponsel yang didesain untuk berfungsi sangat sedikit namun bisa dipakai selamanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Light Phone 2 menjadi hit di antara orang-orang yang mencari cara untuk melepaskan diri dari candu smartphone, mengurangi distraksi telepon seluler daam kehidupannya, untuk melakukan apa yang mereka sebut, "go light'. Light Phone 2 hanya bisa melakukan panggilan, mengirim teks, dan tak banyak yang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, perusahaan meluncurkan Light Phone 3 yang datang dengan sebuah layar baru, sebuah kamera, dan beberapa fitur lain yang menurut Tang, kebanyakan pengguna tak dapat hidup tanpanya. Tujuannya masih sama, membuat sebuah smartphone yang lebih simpel, tak terlalu menggoda dan menyita perhatian untuk selalu dilihat, tapi bisa digunakan menggantikan smartphone selamanya.
Perubahan terbesar pada Light Phone 3 adalah layar baru. Layar E Ink pada Light Phone 2 hilang digantikan panel OLED hitam putih berukuran 3,92 inci. Menurut Tang, 50 persen pengguna tak mampu membiasakan diri dengan E Ink.
Layar yang baru bukanlah layar paling impresif yang ada saat ini, beresolusi 1080x1240 piksel, tapi yang ini memiliki refresh rate lebih tinggi daripada E Ink, dan seharusnya familiar bagi lebih banyak pengguna.
Light Phone 2. theverge.com
Dengan layar yang baru, pengguna mengontrol tingkat kecerahan dengan sebuah scroll wheel baru di sisi kiri ponsel. Alasan Tang, dia benci ketika sebuah ponsel memancarkan sinar secara otomatis pada wajahnya. Pada scroll wheel juga bisa diklik untuk memfungsikan lampu senter
Meski kini dilengkapi kamera belakang, tetap ponsel tak menggunakan setelan kamera smartphone umumnya. Kamera itu hanya 50 MP dan yang di layar depan 8 MP. Masing-masing dengan jarak fokus dan panjang fokal yang fixed. Fungsi utamnya menjadi lebih untuk pindai QR Code dan video chat.
"Dan karena memiliki sebuah tombol shutter dua langkah yang dedicated, memotret dengannya menjadi lebih terasa menggunakan kamera film tua daripada sebuah iPhone," kata Tang sambil menambahkan, "Tidak ada untuk edit dan berbagi, hanya merekam momen jika Anda membutuhkannya."
Di luar itu semua, perangkat ini mempunyai sejumlah upgrade. Ada sebuah chip NFC karena Light menginginkan untuk mengintegrasikan pembayaran pada perangkat. Ada sebuah port USB-C karena ini adalah apa yang setiap orang gunakan saat ini. Pengguna dapat mengganti baterai sendiri yang bisa menolong perangkat tahan lebih lama.
Lainnya adalah frame dari logam, teknologi pembaca sidikjari, prosesor SM 4450 dari Qualcomm, kapasitas penyimpanan 128 GB, RAM 6 GB, dan mendukung internet 5G. Seluruhnya datang dalam sebuah kotak seukuran BlackBerry, bandingkan dengan Light Phone 2 yang disebut Tang seukuran kartu kredit.
Ponsel baru Light ini telah tersedia untuk pre-order. Tang mengatakan distribusi mulai Januari 2025. Saat ini harganya 399 dolar atau sekitar Rp 6,5 juta, meski Tang tak menyebutnya sebagai harga final dan menyatakan masih bergantung berapa banyak pemesanan. Promosi dari perusahaan mengatakan harga Light Phone 3 nantinya bisa sampai 799 dolar, tapi ini mengundang kritik karena dinilai tak terlalu jauh di bawah wilayah harga flagship smartphone.
THE VERGE, THE LIGHT PHONE