Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Smart City menggandeng PT Nodeflux Teknologi Indonesia untuk memantau mobilitas masyarakat dan kendaraan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Keduanya memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berbasis Computer Vision garapan Nodeflux untuk menciptakan solusi yang dinamakan Public Mobility Monitoring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Head of Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha menerangkan, dengan kolaborasi ini diharapkan pemantauan PSBB dapat dilakukan dengan lebih efektif untuk mencegah dan menekan penyebaran virus corona di ibu kota. “Melalui Smart Collaboration ini kami dapat melihat mana wilayah yang telah dan belum efektif menerapkan imbauan PSBB,” ujar dia dalam video konferensi, Jumat 15 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolaborasi untuk pemantauan secara otomatis tersebut dimungkinkan berkat integrasi dengan hampir 1.500 CCTV di seluruh area Jakarta yang mencakup 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan sejak 13 April. Termasuk daerah dengan mobilitas tinggi seperti Cakung, Cempaka Putih, Cilandak, dan Tanah Abang.
Data yang diperoleh dari berbagai CCTV tersebut kemudian disajikan dalam bentuk monitoring dashboard yang mudah dipahami, di laman web di https://corona.jakarta.go.id/id/data-visualisasi. Data tersebut dapat menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan di dinas terkait.
“Selain itu, kolaborasi ini juga menunjukkan bahwa Pemprov DKI Jakarta terbuka untuk bekerja sama dengan startup yang ingin memberikan solusi bagi penanganan Covid-19 di Jakarta,” kata Yudhistira.
CEO Nodeflux Meidy Fitranto menjelaskan, solusi ini sudah digunakan untuk membantu manajemen Covid-19 di beberapa negara maju. Sedang yang disiapkannya di Jakarta adalah apa yang disebutnya scalability engine. "Sehingga solusi-solusi baru dapat dengan mudah atau plug and play dan dalam skala besar bisa langsung diimplementasikan dalam waktu yang sangat cepat,” katanya.
Meidy menjelaskan, dasbor informasi memungkinkan petugas dan masyarakat membandingkan informasi kepadatan kendaraan dan manusia berdasarkan wilayah maupun rentang waktu serta melihat titik persebaran CCTV.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken MoU dengan delapan perusahaan rintisan atau Startup untuk pengembangan Jakarta Smart City di Balai Kota DKI, Jumat 13 September 2019.
Kedepannya, Meidy berharap integrasi dapat diperluas ke tempat-tempat lainnya seperti halte, stasiun, pasar dan lainnya agar petugas dapat dialokasikan ke wilayah yang tepat. Ini, katanya menambahkan, mempermudah evaluasi kebijakan.
Selain Public Mobility Monitoring, Nodeflux juga mengembangkan berbagai solusi lain terkait Covid-19 yaitu Social Distance Monitoring dan Face-Mask Monitoring. Menurut Meidy, dia sudah menyiapkan Mask-detection, social distance, dan otentifikasi untuk pembagian bansos/BLT secara tepat guna.
Dia yakin semua wilayah nantinya akan membutuhkan solusi teknologi yang sama seiring dengan perluasan PSBB. "Kerja sama dengan swasta juga akan sangat membantu guna menambah jumlah CCTV yang bisa dimanfaatkan,” kata Meidy.