Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

PVMBG: Gunung Ili Lewotolok Semburkan Abu Vulkanik Setinggi Satu Kilometer

PVMBG merilis informasi soal Gunung Ili Lewotolok yang menyemburkan abu vulkanik. Sehari sebelumnya tercatat ada tujuh kali gempa letusan.

19 Februari 2024 | 18.13 WIB

Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. Berdasarkan laporan dari pos pemantauan Gunung Ili Lewotolok aktivitas gunung api masih fluktuatif, artinya erupsinya masih terus terjadi dengan intensitas sedang dan tinggi. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Perbesar
Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. Berdasarkan laporan dari pos pemantauan Gunung Ili Lewotolok aktivitas gunung api masih fluktuatif, artinya erupsinya masih terus terjadi dengan intensitas sedang dan tinggi. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo.co, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyemburkan abu vulkanik setinggi lebih kurang satu kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel mengatakan erupsi terjadi Senin, 19 Februari 2024, pukul 16.39 WITA dengan kolom abu mengarah ke tenggara. "Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35,6 milimeter dan durasi 67 detik," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024.
 
Yeremias mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik. Bagi masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona ddiminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
 
Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat disarankan menggunakan masker serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. "Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata Yeremias.
 
Berdasarkan pengamatan PVMBG, pada periode pukul 00.00 hingga 24.00 WITA, 18 Februari 2024, Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami tujuh kali gempa letusan. PVMBG juga mencatat ada 314 kali gempa hembusan, 3 kali gempa tremor non-harmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 2 kali gempa tektonik jauh.
 
Gunung Ili Lewotolok adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung api itu memiliki ketinggian 1.423 meter atau 4.669 kaki di atas permukaan laut. Puncak gunung memiliki kawah besar menyerupai kaldera berbentuk bulan sabit yang disebut Metong Lamataro oleh penduduk setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus