Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Simak, Ini 3 Serangan Deface Terbesar di Dunia

Serangan deface cukup umum dilakukan di dunia. Berikut adalah tiga serangan deface terbesar di dunia.

27 Oktober 2021 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan deface terhadap situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menghebohkan banyak orang. Bagaimana tidak, lembaga negara yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menghadapi isu-isu peretasan dan serangan siber justru menjadi korban peretasan. Peretas yang identitasnya “theMx0nday” tersebut menuliskan pesan di situs BSSN yang telah di-deface bahwa peretasan tersebut merupakan balasan atas peretasan situs Negara Brazil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serangan terhadap situs BSSN bukanlah serangan deface yang pertama kali terjadi. Dilansir dari imperva.com, serangan deface merupakan salah satu jenis serangan siber yang paling umum terjadi. Umumnya, serangan deface ditujukan kepada situs lembaga-lembaga negara dan organisasi keagamaan. Pelaku serangan deface terhadap situs-situs lembaga tersebut biasanya adalah para aktivis peretas atau hacktivist. Berikut adalah beberapa contoh serangan deface yang paling menggegerkan dunia:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Serangan Peretas Iran terhadap Situs Amerika Serikat

Sebagaimana dilansir dari websitesecuritystore.com, pada 2020, sebanyak 51 situs milik Pemerintah Amerika Serikat terkena serangan deface. Serangan tersebut dilakukan oleh para hacktivist asal Iran sebagai respons atas pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani, Perwira Militer Senior Iran. Sebanyak 51 situs resmi milik Pemerintah Amerika Serikat dipenuhi pesan-pesan politis yang mengecam tindakan tersebut. Beberapa pesan bahkan menghina Presiden Donald Trump dan pejabat Amerika Serikat lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.

2. Serangan Deface Terbesar di Georgia

Georgia, sebuah negara kecil di Benua Eropa, pernah mengalami serangan deface besar-besaran. Dilansir dari imperva.com, pada 2019, sebanyak 15.000 situs di Georgia terkena serangan deface dan dipaksa untuk beroperasi secara luring. Sebagian besar dari situs yang diserang tersebut merupakan situs lembaga pemerintah, bank, media massa, dan stasiun televisi lokal.

3. Serangan terhadap Situs Ashley Madison

Ashley Madison merupakan situs yang secara spesifik menyediakan layanan bagi orang-orang yang ingin berselingkuh. "Hidup itu singkat. Ayo selingkuh!" adalah slogan yang dibawa oleh situs tersebut. Premis yang kontroversial tersebut membuat para hacktivist tergelitik untuk meretas situs tersebut. Dilansir dari websitesecuritystore.com, sekelompok hacktivist bernama Impact Group melakukan serangan deface terhadap situs Ashley Madison. Serangan deface tersebut membawa pesan tuntutan untuk menutup situs tersebut sesegera mungkin. Para hacktivist bahkan memaparkan daftar 32 juta pengguna situs Ashley Madison untuk mempermalukan mereka.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus