Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX meluncurkan layanan internet berbasis satelit Starlink versi mini. Diklaim lebih mudah untuk mobilitas, ukuran perangkatnya cukup untuk masuk ransel para pelancong. Bobotnya juga hanya 1,5 kilogram atau setara satu unit laptop konvensional, dianggap mempermudah untuk keperluan petualangan atau ekspedisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu unit Starlink mini dibanderol dengan US$ 599 atau Rp 9,8 juta. Artinya, lebih mahal dibanding versi standarnya yang Rp 7,8 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SpaceX mengakui bahwa harga Starlink mini sengaja dibuat lebih mahal sebab fungsi dan kemampuan yang ditawarkan perangkat ini. Sedangkan untuk Starlink versi standar memang didesain lebih murah karena dipakai oleh banyak pengguna, serta menjadi bentuk dari upaya pemerataan akses layanan internet di seluruh dunia.
"Starlink mini akan mulai dijual perdana pada Juli 2024. Layanan ini menawarkan kecepatan unduh maksimal lebih dari 100 Mbps," kata SpaceX dikutip dari laporan TechCrunch, Rabu, 26 Juni 2024.
Pernyataan ini juga ditimpali oleh cuitan Elon Musk di media sosial X. Dia menyebut Starlink mini bisa menjadi koneksi internet cadangan jika akses layanan telepon rumah pengguna hilang atau terputus.
Untuk ketersediaan Starlink mini, SpaceX tidak menyampaikan secara gamblang. Tapi, merujuk data teranyar, Starlink versi standar sudah dipakai lebih dari tiga juta pelanggan di 100 negara. Perangkat ini didukung lewat 6.000 satelit yang mengorbit di luar angkasa.