Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Supply Chain Indonesia Dorong Pemakaian AI untuk Rantai Pasok Logistik, Berikut Alasannya

Para penyedia jasa logistik mendorong pemakaian teknologi AI untuk melancarkan rantai pasok logistik. Sistem manual sudah ditinggalkan.

20 Mei 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto aerial sejumlah truk yang akan menyeberang ke Halmahera antre di Pelabuhan Ferry Bastiong,Ternate, Maluku Utara, Kamis 22 Februari 2024. Para sopir truk lintas Halmahera mengeluhkan pelayanan pelabuhan ferry tidak maksimal sehingga mereka harus mengantre selama dua hari akibat dermaga satu belum difungsikan meskipun sudah selesai diperbaiki akhir tahun lalu dan hanya satu dermaga yang dapat digunakan hingga terhambatnya distribusi logistik ke daerah-daerah. ANTARA FOTO/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Founder sekaligus Chief Executive Officer Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI untuk mengatasi gangguan rantai pasok logistik. Teknologi AI bisa AI bisa dipakai untuk merapikan alur logistik, misalnya untuk mengoptimalkan rute dan ketepatan waktu pengiriman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam pergudangan, penerapan AI berpotensi meningkatkan efisiensi dan akurasi persediaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis SCI, Senin, 20 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara dalam seminar bertajuk Technology in Supply Chain: Discovering Golden Opportunities in Global Economic Uncertainty, Setijadi menyebut AI akan meningkatkan respon pelaku terhadap gangguan pasar. Penyedia jasa logistik juga bisa mendapat prediksi permintaan yang lebih akurat. Biaya operasional juga akan berkurang karena segala proses terkait transportasi dan pergudangan menjadi serba otomatis.  

Selama ini, rantai pasok logistik selalu terganggu oleh ketidakpastian. Kondisi itu menyangkut aspek pasokan, permintaan, operasional, serta lingkungan. Hambatan itu diperparah oleh konflik geopolitik di berbagai belahan dunia.

Ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,05 persen secara kumulatif (c-to-c), disokong pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan mencapai 13,96 persen. Pada tahun yang sama, transportasi—termasuk segmen penumpang—naik 13,03 persen, sedangkan pada pergudangan naik 17,91 persen. Walau logistik tumbuh, rantai pasoknya masih tetap terganggu.

Direktur Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, mengatakan rantai pasok berkembang menjadi lebih kompleks, otomatis, dan berbasis data. Organisasi logistik, kata dia, ditantang untuk beralih ke skema operasi digital.

“Beberapa kunci yang penting dan efektif dalam perubahan adalah rantai pasok berbasis data untuk meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan inovasi,” ucap Fanly dalam seminar yang sama.

Google, sebagai pelopor kemajuan AI selama satu dekade, mengembangkan teknologi AI Generatif yang mengubah cara berinteraksi dengan teknologi. Teknologi Google juga sudah memperkuat perusahaan-perusahaan logistik secara global.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus