Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok kebebasan pers Reporters Without Borders mendesak Apple untuk menghapus fitur kecerdasan buatan baru yang merangkum berita-berita setelah menghasilkan judul berita palsu dari BBC.
Reaksi keras itu muncul setelah push notifications yang dibuat oleh Apple Intelligence dan dikirimkan ke pengguna minggu lalu secara keliru merangkum laporan BBC bahwa Luigi Mangione, tersangka di balik pembunuhan kepala eksekutif UnitedHealthcare, telah menembak dirinya sendiri.
BBC menyatakan telah menghubungi Apple mengenai fitur tersebut untuk menyampaikan kekhawatiran ini dan meminta Apple memperbaiki masalah tersebut,” tetapi dapat mengonfirmasi apakah Apple telah menanggapi keluhannya.
Kepala bagian teknologi dan jurnalisme Reporters Without Borders, Vincent Berthier, meminta Apple “untuk bertindak secara bertanggung jawab dengan menghapus fitur ini.”
“AI adalah mesin probabilitas, sedangkan fakta tidak dapat diputuskan dengan melempar dadu,” kata Berthier dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 18 Desember 2024 seperti dilansir dari CNN.
“Produksi otomatis informasi palsu yang dikaitkan dengan media merupakan pukulan terhadap kredibilitas media tersebut dan membahayakan hak publik untuk mendapatkan informasi yang dapat diandalkan tentang peristiwa terkini.” katanya.
Secara lebih luas, Reporters Without Borders menyatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan risiko yang ditimbulkan oleh perangkat AI baru terhadap media. Mereka melihat bahwa insiden tersebut menekankan bagaimana AI masih “terlalu belum matang untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan bagi publik, dan tidak boleh diizinkan di pasaran untuk penggunaan semacam itu.”
“Cara probabilistik yang digunakan sistem AI untuk beroperasi secara otomatis mendiskualifikasi mereka sebagai teknologi yang dapat diandalkan untuk media berita yang dapat digunakan dalam solusi yang ditujukan kepada masyarakat umum,” kata Reporters Without Borders dalam sebuah pernyataan. Apple sendiri belum menanggapi permintaan komentar.
Apple memperkenalkan alat AI generatifnya di AS pada bulan Juni lalu dan menggembar-gemborkan kemampuan fitur tersebut untuk meringkas konten tertentu dalam bentuk paragraf yang mudah dicerna, poin-poin penting, tabel, atau daftar. Untuk menyederhanakan pola media berita, Apple memungkinkan pengguna di seluruh perangkat iPhone, iPad, dan Mac untuk mengelompokkan notifikasi, menghasilkan daftar item berita dalam satu peringatan push.
Sejak fitur AI diluncurkan ke publik pada akhir Oktober, sejumlah pengguna telah melaporkan bahwa fitur tersebut juga secara keliru meringkas berita New York Times, yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah ditangkap. Padahal, Pengadilan Kriminal Internasional baru menerbitkan surat perintah penangkapan Netanyahu.
Pilihan Editor: Apple Kucurkan US$ 44 Juta untuk Developer Academy di BSD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini