Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

TikTok Perkenalkan Feed STEM, Akses Baru untuk Konten Sains dan Teknologi

Konten edukasi merupakan salah satu jenis konten yang paling diminati di TikTok, baik di Indonesia maupun di tingkat global.

6 Maret 2025 | 10.58 WIB

General Manager Content Operations TikTok SEA Angga Anugrah Putra (kiri), Kepala Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto, dan Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Hilmi Adrianto (kanan) dalam acara soft launch feed STEM TikTok di Shangri-La Jakarta, 5 Maret 2025. Tempo/Defara
Perbesar
General Manager Content Operations TikTok SEA Angga Anugrah Putra (kiri), Kepala Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto, dan Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Hilmi Adrianto (kanan) dalam acara soft launch feed STEM TikTok di Shangri-La Jakarta, 5 Maret 2025. Tempo/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - TikTok baru saja memperkenalkan kanal khusus (feed) bertajuk STEM atau sains, teknologi, rekayasa, dan matematika di Indonesia. Kanal STEM mulai tersedia melalui soft launch yang digelar kemarin dan dapat diakses oleh sejumlah pengguna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

General Manager Content Operations TikTok Southeast Asia Angga Anugrah Putra mengungkapkan bahwa saat ini ada 135 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia yang memanfaatkan TikTok untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan hingga pengembangan bisnis dan eksplorasi hobi baru. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dan tidak hanya menghibur, para content creator juga memanfaatkan ruang-ruang kreatif di TikTok untuk terus berbagi karya yang positif, edukatif, juga inspiratif dengan memanfaatkan kekuatan penemuan yang ada di TikTok untuk ditemukan oleh lebih banyak penggunanya di seluruh dunia secara global,” kata Angga dalam acara soft launch Feed STEM di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.

Menurut Angga, konten edukasi merupakan salah satu jenis konten yang paling diminati di TikTok, baik di Indonesia maupun di tingkat global. “Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa penemuan atau discovery itu adalah hal yang sangat penting dari pengalaman TikTok sejauh ini,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyempurnakan sistem rekomendasi agar dapat membantu komunitas menemukan konten yang relevan dengan minat mereka.

Hadirnya feed STEM ini, kata Angga, bertujuan untuk memberikan pengalaman baru bagi para pengguna yang menyukai konten edukasi. Feed ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi komunitas pencinta edukasi yang dinamis, memiliki minat belajar tinggi, serta gemar bereksperimen, agar dapat saling menemukan, berinteraksi, dan berbagi pengetahuan.

“Tapi, kenapa STEM? Ada fakta menarik. Selain tagar edukasi yang populer seperti ‘Sama-sama Belajar’ di TikTok Indonesia, sebenarnya tagar terkait STEM itu di seluruh dunia bahkan sudah mengumpulkan lebih dari 110 miliar views secara global hingga saat ini,” kata dia. 

Konten STEM juga tumbuh pesat hingga 35 persen sejak TikTok meluncurkan feed STEM di beberapa pasar seperti Amerika, Eropa, dan Australia. “Kami berharap dengan adanya feed STEM ini kami juga bisa memperluas ruang pendidikan di TikTok lebih jauh lagi dan menjadi tujuan bagi mereka yang ingin mendalami topik-topik seputar STEM.”

Selain itu, TikTok memastikan bahwa setiap konten yang masuk dalam feed STEM akan melalui proses moderasi yang ketat untuk menjamin kualitas dan keakuratan informasi yang disajikan. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai target mencetak 9 juta talenta digital di bidang STEM pada tahun 2030.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital (Komdigi) Bonifasius Wahyu Pudjianto, yang mewakili Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menegaskan bahwa STEM memegang peran krusial dalam mendorong inovasi teknologi dan menghadirkan solusi nyata bagi tantangan global.

“Tentu ini sejalan dengan komitmen kami dari pemerintah agar mendorong ekosistem digital yang sifatnya inklusif kepada semua pihak, dan memiliki nilai tambah serta produktivitas yang lebih tinggi,” ucapnya. 

Ia menyambut positif inisiatif TikTok yang menghadirkan feed STEM sebagai langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan mencetak talenta STEM di Indonesia. “Inisiatif ini bukan sekadar hiburan, tapi investasi masa depan. Saya optimistis feed STEM TikTok bisa membekali generasi muda dengan ilmu sains dan teknologi, meningkatkan daya saing bangsa, dan mendukung target pemerintah untuk mencetak 9 juta talenta digital pada 2030.”

TikTok akan meluncurkan feed STEM secara bertahap selama beberapa minggu ke depan. Feed STEM akan diaktifkan secara otomatis bagi pengguna berusia 18 tahun ke bawah. Pengguna berusia 18 tahun ke atas bisa mengaktifkan feed STEM dengan mengunjungi menu Pengaturan dan Privasi -> Preferensi Konten -> STEM. Feed STEM akan tersedia di bagian kiri atas laman utama TikTok. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus