Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Tools for Humanity Rilis Teknologi Pembeda Manusia dengan AI

Maraknya AI turut meningkatkan ancaman seperti deepfakes, pencurian identitas, hingga serangan jarak jauh berbasis AI.

12 Februari 2025 | 07.53 WIB

Chief Information Security Ocer Tools untuk Humanity Adrian Ludwig dan General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani memperkenalkan Orb, perangkat yang mampu memverifikasi profil WorldID, sebuah 'Proof-of-Human' digital buatan World. Acara peluncuran dilakukan di Daun Muda Soulfood by Peresthu, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025. TEMPO/Defara
Perbesar
Chief Information Security Ocer Tools untuk Humanity Adrian Ludwig dan General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani memperkenalkan Orb, perangkat yang mampu memverifikasi profil WorldID, sebuah 'Proof-of-Human' digital buatan World. Acara peluncuran dilakukan di Daun Muda Soulfood by Peresthu, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tools for Humanity resmi meluncurkan teknologi bernama ‘Proof of Human’, sebuah sistem verifikasi yang dapat membedakan manusia asli dengan identitas kecerdasan buatan (AI) di platform World.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani mengatakan bahwa kehadiran teknologi ini menjadi langkah signifikan dalam memperkuat keamanan digital dan verifikasi anti-bot di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"World ini adalah sebuah sistem yang bisa memastikan kita semua manusia, bisa membuktikan kalau diri kita itu memang manusia. Di website, di aplikasi, di dunia online, tanpa kita harus membagikan data pribadi kita," ujar Wafa dalam acara peluncuran di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025. 

Chief Information Security Officer Tools for Humanity Adrian Ludwig menambahkan bahwa di era digital saat ini, memastikan seseorang benar-benar manusia menjadi hal yang sangat penting, sebab maraknya AI turut meningkatkan ancaman seperti deepfakes, pencurian identitas, hingga serangan jarak jauh berbasis AI. “Di sinilah World hadir menawarkan metode verifikasi yang memastikan bahwa aktivitas online tetap aman dan hanya diakses oleh manusia asli,” kata dia.

Teknologi ini mengandalkan World ID, sistem verifikasi yang dapat mengonfirmasi identitas unik seseorang tanpa mengumpulkan atau menyimpan data pribadi. Verifikasi dilakukan menggunakan Orb, perangkat yang dapat mendeteksi apakah seseorang merupakan manusia asli atau bukan. Adapun proses verifikasi ini tidak memerlukan nama, alamat, Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi lainnya, sehingga menjadikannya sebuah terobosan dalam keamanan digital dengan tetap menjaga privasi seseorang.

Tanggapi Lonjakan Kejahatan Digital

Peluncuran World di Indonesia dianggap tepat waktu, mengingat lonjakan kasus kejahatan digital berbasis AI. Sejak 2022, penipuan daring yang melibatkan AI meningkat 1.550 persen, sementara pencurian identitas naik 25 persen pada 2023 dengan total kerugian lebih dari Rp 500 miliar.

Dengan membawa World ke Indonesia, Tools for Humanity bertujuan untuk memberikan pengalaman digital yang lebih aman dan terpercaya, sejalan dengan transformasi digital dan penguatan ekonomi berbasis AI di Indonesia

Selain verifikasi identitas, World juga mendukung inklusi keuangan serta partisipasi dalam ekonomi digital Indonesia. Platform ini menyediakan lebih dari 100 mini apps, termasuk edukasi, game, polling, komunitas, dan donasi. Pengguna yang terverifikasi juga dapat mengklaim 42 token Worldcoin (WLD) setiap bulan selama satu tahun. 

Lebih lanjut, Tools for Humanity berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator dan komunitas di Indonesia guna membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, World telah bermitra dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dalam kompetisi esai AI berskala nasional. 

Selain itu, Tools for Humanity tengah berdiskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden untuk memastikan keselarasan dengan strategi privasi dan digital Indonesia. Saat ini World sudah hadir di lebih dari 20 negara. Di Asia, Indonesia menjadi negara selanjutnya setelah diluncurkan di Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus