Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MARCUS Hutchins tak pernah menyangka hidupnya bakal berubah. Peneliti teknologi keamanan cyber berusia 22 tahun asal Ilfracombe, Inggris, ini mendadak tenar setelah berhasil melumpuhkan virus ransomware WannaCry. Tiga pekan lalu, virus ini mengganas dan menyerang 200 ribu komputer dengan sistem operasi Windows lawas di 150 negara, termasuk Indonesia. Data di komputer yang terinfeksi terkunci dan tak bisa dibuka. Untuk mengembalikannya, korban dimintai uang tebusan US$ 300 atau sekitar Rp 3,9 juta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo