Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyebut sedikitnya 167 investor telah mengirim Letter of intent untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebanyak lima investor di antaranya bahkan telah menerima Letter to Proceed (LTP) atau Surat Izin Prakarsa dari pemerintah untuk membangun hunian bagi aparatur sipil negara.
Kelima investor tersebut, yakni PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Konsorsium Nusantara (CCFG Corp dan RBN), Korean Land and Development, Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN), dan PT Nindya Karya (Persero).
"Tingginya minat negara-negara sahabat untuk berinvestasi di IKN juga dapat dilihat dari delegasi Korea, Jepang, dan Swiss yang berkunjung langsung ke IKN untuk mengamati kemajuan pembangunan dan mengeksplorasi," kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 13 April 2023.
Bambang mengatakan, dalam memfasilitasi investasi di IKN, pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus melalui PP Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaham dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku USaha di IKN.
Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan kepastian, kesempatan, dan partisipasi lebih besar kepada pelaku usaha untuk mempercepat pembangunan IKN.
"Kebijakan ini dirancang agar IKN bukan hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi yang Indonesia-sentris," ujar Bambang.
Selanjutnya: Bambang pun berharap para pelaku usaha dapat...
Bambang pun berharap para pelaku usaha dapat membantu menjadikan kota ini sebagai pusat penyediaan infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di masa depan bagi Indonesia.
Dia mengatakan, pembangunan IKN merupakan proyek besar yang membutuhkan investasi dan kolaborasi besar antara pemerintah dan pelaku bisnis. Pasalnya, pemerintah berkomitmen hanya menggunakan 20 persen APBN untuk pembangunan IKN, sedangkan 80 persen sisanya akan didanai investor.
"Kota ini dibangun dari awal di atas lahan hijau yang memberikan kesempatan unik untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan efisien," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa potensi investasi di IKN sangat besar. Peluang invstasi juga terbuka di berbagai sektor. Mulai dari perumahan, transportasi, energi, hingga pariwisata.
"Kota ini juga diharapkan menjadi pusat inovasi, dengan pemerintah berencana untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan serta menarik perusahaan teknologi ke kota tersebut," ujar Bambang lebih jauh soal potensi investasi di IKN tersebut.
Pilihan Editor: Gaji Pegawai IKN Belum Dibayar Berbulan-bulan, Jokowi Disebut Sangat Dukung Percepatan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini