Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menargetkan bisa menangani 1 juta paket kiriman per hari pada 2019 seiring dengan tren perdagangan digital di Indonesia. Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian JNE pada 2018 dengan pencapaian rata-rata 24 juta kiriman per bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Targernya tahun depan Insyaallah JNE akan mencapai rata-rata 1 juta kiriman per hari," katanya dalam perayaan hari ulang tahun JNE yang ke-28 yang digelar di kawasan Monas, Minggu 9 Desember 2018.
Feriadi melanjutkan jumlah kiriman JNE terus bertambah dan terus meningkat di tengah ketatnya persaingan bisnis pengiriman ekspres.
Dia optimistis target 1 juta kiriman per hari bisa tercapai karena kebersamaan. "Kalau tahun lalu mungkin rata-rata kiriman kita per bulan mencapai angka 18 juta kiriman, tahun ini tepatnya pada bulan Oktober, mencapai 24 juta kiriman," ujarnya diiringi tepuk tangan dan sorakan bangga para karyawan bertopi biru dalam acara tersebut.
Dalam perayaan ulang tahun JNE bertajuk Menghantarkan Kebahagiaan itu, Feriadi menyatakan harapannya untuk perusahaan jasa pengiriman dan logistik ini.
Pada 2018, Feriadi menyatakan JNE mencetak jumlah pengiriman terbanyak dalam sehari, dan sampai sekarang menjadi puncak tertinggi jumlah pengiriman. "Di bulan Juni tanggal 5, satu hari kiriman kita itu mencapai 1.240.000 kiriman," ungkapnya.
Prospek cuan bisnis jasa pengiriman cukup besar mengingat semakin masifnya perdagangan e-commerce. Pemain lama seperti PT Pos Indonesia melakukan inovasi beberapa layanan online.
"Ya jadi inovasi itu seperti Contact Center Oranger, M-agenpos," ujar Charled Sitorus Direktur Komersial PT Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pusat Pos Indonesia, Kamis, 11 Oktober 2018.
Ia menjelaskan untuk Contact Center Oranger pihaknya memberikan layanan pick-up gratis melalui call center 1500261 yang dapat diakses mulai 10 Oktober 2018. Sedangkan, M-Agenpos dapat digunakan untuk layanan pembayaran seperti listrik, telekomunikasi, PDAM, PBB, tiket pesawat dan kereta, premi asuransi, layanan wesel instan bayar dan layanan kurir oleh agenpos.
"Masyarakat tidak perlu datang ke kantor pos tapi pos indonesia melalui layanan M-Agenpos inilah yang akan mengambil di lokasi pelanggan," ujarnya.
Simak terus berita tentang JNE hanya di Tempo.co