Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

532 Karyawan Hero Supermarket Kena PHK, 26 Gerai Ditutup

PT Hero Supermarket Tbk atau HERO Group menerapkan proses efisiensi perusahaan.

13 Januari 2019 | 15.36 WIB

Hero Supermarket. Dok TEMPO
Perbesar
Hero Supermarket. Dok TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
TEMPO.CO, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk atau HERO Group menerapkan proses efisiensi perusahaan. Corporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony Mampuk mengatakan hal itu merupakan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja.

 
Tony mengatakan efiensi itu berdampak terhadap berakhirnya hubungan kerja 532 karyawan dan penutupan 26 toko. "Hingga hari ini sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja," kata Tony saat dihubungi, Ahad, 13 Januari 2019.

Kata dia, 92 persen karyawan terdampak tersebut telah mendapatkan hak sesuai dengan Undang-Undang Kementerian Tenaga Kerja RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Tony mengatakan 8 persen karyawan terdampak sisanya belum paham kondisi perusahaan. Namun, kata dia, Hero akan terus membuka ruang bertemu untuk menjelaskan kondisi perusahaan. "Kami masih berupaya untuk menjelaskan kondisi perusahaan, namun mereka seperti tidak peduli terhadap kondisi perusahaan dan malah memilih untuk menggunakan upaya-upaya seperti unjuk rasa dua hari lalu," kata dia.

Adapun, kata Tony, sampai dengan kuartal ke-3 tahun 2018, PT Hero Supermarket mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1 persen atau senilai Rp 9.849 Milliar di mana perolehan tahun 2017 adalah Rp 9.961 Milliar.

Tony mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, bisnis non makanan tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat.

Atas hal tersebut, ujar Tony, Hero Supermarket meyakini keputusan melakukan efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik dalam menjaga laju bisnis yang berkelanjutan.

“Perusahaan saat ini sedang menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis makanan, oleh karena itu kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usaha di masa yang akan datang” ujar Tony.
 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus