Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Shopee Indonesia mengambil keputusan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya. Sumber Tempo menyebutkan jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak 3 persen dari total jumlah karyawan perusahaan teknologi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bila mengambil data jumlah karyawan perusahaan milik Sea Grup itu di Indonesia sebanyak 6.232 orang, maka diperkirakan ada sebanyak 187 pegawai yang dilepas oleh perusahaan yang juga bergergak di bidang e-commerce tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menyebutkan keputusan tersebut adalah langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa
perubahan kebijakan bisnis.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” kata Radynal dalam keterangan tertulis, Senin, 19 September 2022.
Langkah efisiensi tersebut juga sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
“Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini,” ucap Radynal.
Berikut deretan fakta soal PHK yang telah dilakukan Shopee:
1. Alasan PHK dilakukan oleh Shopee Indonesia
Keputusan melakukan PHK merupakan langkah terakhir setelah Shopee mengambil rangkaian langkah efisiensi. Perubahan kebijakan bisnis ini tak lepas dari pertimbangan perusahaan yang memandang harus ada langkah antisipasi akan ketidakpastian di masa mendatang.
Sumber Tempo di Shopee menyebutkan ketidakpastian di masa mendatang itu di antaranya telah disampaikan oleh sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Oleh karena itu Shopee tak lagi berfokus mengejar pertumbuhan bisnis (growth), melainkan mencari keuntungan atau laba (profit).
Adapun pendapatan Sea Group, perusahaan induk Shopee, pada kuartal kedua tahun 2022 mencapai US$ 2,94 miliar atau sekitar Rp 43.853 triliun didorong oleh kenaikan pendapatan Shopee. E-commerce milik Sea Group tersebut melonjak 51 persen yoy atau US$ 1,75 miliar atau senilai Rp 26.103 triliun pada kuartal II 2022.
Bila dibandingkan periode serupa tahun lalu, Shopee mencatatkan pendapatan senilai US$ 1,16 miliar atau senilai Rp 17.302 triliun. Sementara pendapatan Sea Money melejit 214 persen yoy dari sebelumnya US$ 88,7 juta atau senilai Rp 1,312 triliun menjadi US$ 279 juta atau senilai Rp 4,162 triliun.
Sedangkan, Garena, bisnis gim milik Sea Group mencatatkan penurunan untuk tiga kuartal berturut-turut sebesar 12 persen atau US$ 900,3 juta atau Rp 13.430 triliun. Pada periode serupa pada tahun lalu Garena membukukan pendapatan US$ 1,02 miliar atau senilai Rp 15.215 triliun.
Walau pendapatan Sea Group meningkat, perusahaan juga mencatatkan kenaikan rugi menjadi US$ 931,2 juta. Angka kerugian itu melonjak naik 115 persen dari sebelumnya di US$ 433,7 juta.
2. Shopee sudah lakukan serangkaian efisiensi
Beragam langkah efisiensi telah dilakukan Shopee sebelum akhirnya mem-PHK sejumlah karyawannya. Sumber Tempo menyebutkan tak hanya berbagai fasilitas tak lagi diberikan kepada karyawan untuk menekan biaya, salah satunya adalah penghematan dari biaya perjalanan bisnis.
Sejumlah program promo juga dikurangi, namun manajemen memastikan hal tersebut tidak mengurangi kepuasan para pelanggan Shopee. Antisipasi akan masa depan yang tak pasti tetap harus dilakukan, menurut sumber Tempo itu, meskipun iklim bisnis di Indonesia terbilang paling bagus bila dibandingkan negara-negara lain.
3. Seiring dengan fokus perusahaan secara global
Kebijakan Shopee Indonesia ini tak lepas dari fokus perusahaan global yang tengah menggenjot efisiensi. Jajaran direksi induk Shopee dan Garena, Sea Ltd. sebelumnya mengumumkan memutuskan tak mengambil gaji untuk melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.
Selain mengorbankan gaji, para pejabat di jajaran eksekutif perusahaan juga memperketat kebijakan pengeluaran. “Tim kepemimpinan telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai self-sufficiency,” kata Chief Executive Officer Sea Ltd Forrest Li dalam internal memo perusahaan kepada perusahaan, seperti dikutip Bloomberg, Jumat, 16 September 2022.
Di dalam surat itu, Forrest Li juga menyebutkan bahwa manajemen melihat bahwa yang terjadi saat ini bukan badai yang berlalu dengan cepat. "Kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah," tulisnya.
4. Karyawan yang di-PHK berasal dari berbagai level
Sumber Tempo di Shopee menyatakan karyawan yang di-PHK berasal dari beragam level, mulai dari direktur, manajer senior hingga posisi entry level atau staf yunior. Mereka yang terkena PHK dipastikan berusia muda di kisaran 27-an tahun, sangat potensial dan diyakini bisa cepat mendapat kerja di tempat lain, apalagi mereka belum punya tanggungan keluarga.
5. Besaran pesangon bagi karyawan yang dilepas
Adapun pesangon yang diberikan Shopee ke pegawain yang di-PHK adalah sesuai dengan peraturan pemerintan, bahkan besarannya lebih besar. "Karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan 1 bulan gaji,” ujar Radynal.
Selain itu, karyawan yang terdampak juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan
perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya.
6. Komitmen Shopee kepada mitra
Shopee Indonesia juga memastikan langkah PHK tersebut tidak akan mempengaruhi operasi bisnis dan
layanan kepada seluruh Penjual, Pembeli dan Mitra di Indonesia. Shopee masih akan terus melayani jutaan pembeli dan penjual termasuk UMKM dan pengusaha lokal di 514 kota dan kabupaten se-Indonesia.
Tak hanya itu, Shopee juga tetap berkomitmen untuk terus menjalankan program bagi UMKM yang
telah berjalan saat ini, melalui 9 Kampus UMKM Shopee yang ada saat ini. “Kami akan terus melanjutkan misi kami untuk melayani jutaan Penjual, Pembeli dan UMKM untuk menikmati manfaat dari ekonomi digital melalui platform kami,” kata Radynal.
RIANI SANUSI PUTRI | BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.