Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Surat lamaran kerja adalah surat formal atau resmi yang dibuat oleh orang ketika mencari atau mendaftarkan diri pada suatu pekerjaan. Nantinya, surat ini ditujukan kepada pimpinan perusahaan atau HRD.
Jika surat lamaran ini berhasil dilirik oleh HRD, maka ini menjadi sebuah langkah awal yang baik dalam mendapatkan pekerjaan. Namun, terdapat beberapa hal penting dalam membuat surat lamaran kerja agar dapat dilirik HRD. Berikut tips agar HRD melirik surat lamaran kerja, yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
-Menulis subjek email yang jelas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan coursera.org, baris subjek email harus diisi dengan menyatakan alasan mengapa pelamar mengirimkan surat lamaran tersebut. Sebelum HRD melihat deskripsi atau surat lamaran kerja dengan lengkap, ia lebih dahulu melihat subjek email. Saat pelamar menulis subjek email dengan jelas, HRD akan tertarik untuk mengetahui bagaimana profil pelamar. Adapun, contoh penulisan subjek email yang jelas, seperti “Lamaran: Judul Jabatan, Nama Lengkap Pelamar” atau “Lamaran untuk Jabatan: Nama Lengkap Pelamar”.
-Menyertakan salam
Saat ingin mengirim surat lamaran kerja melalui email ke sebuah perusahaan, pelamar penting menyertakan salam dalam surat tersebut. Akibatnya, pelamar perlu mencari tahu kepada siapa surat tersebut ditujukan. Namun, jika informasi tentang tujuan surat dibuat tidak diketahui, pelamar bisa menggunakan salam dalam bentuk umum, seperti “Kepada Yang Berkepentingan” atau “Tim Perekrutan (Departemen) yang Terhormat.”
-Menulis informasi pribadi
Tuliskan informasi pribadi dengan lengkap di bagian atas surat lamaran (bagian tengah atau rata kiri). Lalu, tulis nama lengkap pelamar. Nama panggilan pun boleh turut disertakan. Selain itu, dalam bagian informasi, tuliskan pula alamat email, nomor telepon pribadi yang dapat dihubungi, dan tautan Linkedin atau portofolio. Kemudian, di bawahnya, tuliskan nama depan dan nama belakang HRD atau departemen terkait.
-Menulis paragraf pembuka dengan jelas dan terarah
Sebelumnya, menulis paragraf pembuka pertama dengan jelas dan terarah, mulai dari pengantar yang informatif sampai langsung memasukkan hal detail (satu atau dua kalimat pertama). Adapun, informasi utama dalam paragraf ini adalah posisi pekerjaan, nama perusahaan, cara menemukan lowongan kerja tersebut, dan niat melamar di perusahaan tersebut. Jangan menulis paragraf pembuka dengan pengantar yang generik (mengidentifikasi tugas secara spesifik) dan langsung menyampaikan harapan.
-Membuat isi surat lamaran yang menarik
Pada bagian isi surat, pelamar harus menceritakan kepribadian, semangat, dan prestasi yang dimiliki. Jika perlu, buat argumentasi yang meyakinkan HRD bahwa diri sendiri merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut. Bagian ini harus dibuat lebih berbobot dan memberikan gambaran utuh tentang diri sendiri.
-Menyertakan pengalaman
Pengalaman menjadi poin tambah bagi HRD mempertimbangkan pelamar bekerja di posisi yang diinginkan. Namun, jika belum memiliki pengalaman kerja, pelamar bisa menuliskan prestasi akademik, seperti gelar, IPK, tugas kuliah dengan nilai terbaik, dan beasiswa. Selain itu, pelamar bisa juga bisa menuliskan kegiatan di luar perkuliahan, pekerjaan paruh waktu, kegiatan relawan, organisasi mahasiswa, dan sejenisnya.
-Menulis bagian penutup dengan ringkas dan jelas
Pada bagian penutup surat lamaran kerja, pelamar dapat menuliskan motivasi diri dan menetapkan tujuan dalam jangka pendek serta jangka panjang. Lalu, akhiri surat tersebut dengan kalimat penutup yang ringkas dan langsung. Sampaikan juga terima kasih dan harapan untuk mendapatkan respons baik dari HRD.
Pilihan editor : Apa Itu Resume? 4 Trik Menyusun Resume Agar Mendapat Perhatian HRD
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.