Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

24 April 2024 | 23.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen barang konsumsi harian global, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menngatakan rantai pasok produksi mereka tidak terpengaruh banyak oleh nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Saat ini rupiah berada di angka Rp 16.207,5 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelemahan rupiah tidak begitu berdampak kepada Unilever karena 95 persen pasokan bahan baku mereka berasal dari dalam negeri. Unilever Indonesia sendiri mengakui punya kontrak dengan pemasok global. Langkah itu dilakukan untuk memastikan agar perusahaan tidak bergantung pada satu pemasok untuk satu jenis bahan baku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati masih ada bahan baku yang diimpor, Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agarwal menyebut dampak pelemahan rupiah terhadap keuangan perusahaan tak signifikan dan tertutup dari devisa yang dihasilkan oleh ekspor Unilever ke sejumlah negara tempat Unilever beroperasi.

“Masalah itu kami tidak terlalu khawatir,” kata Viviek dalam konferensi pers virtual, Rabu, 24 April 2024.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyatakan bahwa hingga saat ini perusahaannya mampu beradaptasi terhadap tantangan. Terlepas dari tantangan geopolitik dan iklim politik yang sedang terjadi.

"Kami yakin akan kemampuan Perseroan untuk membawa bisnis kembali bertumbuh," ujarnya. 

Dia menyebut tingkat penjualan bulan Maret 2024 di kanal utama Unilever Indonesia telah pulih kembali ke level Q3 2023. Benjie juga menyebut pangsa pasar bulanan atau month-on-month perusahaannya terus meningkat jika dibandingkan dengan posisi terendah pada Desember 2023. Benjie mengklaim perusahaannya berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80 persen kategori di setiap kanal beroperasi.

"Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis perseroan yang dilakukan dengan efektif," ucapnya. 

Sebelumnya Benjie mengatakan UNVR membukukan penjualan bersih sebesar Rp10,1 triliun sepanjang kuartal pertama 2024. Dari penjualan tersebut, perusahaan meraup laba bersih hingga Rp1,4 triliun. Adapun marjin kotor UNVR melonjak sebesar 61 basis poin dibandingkan periode yang sama di tahun lalu menjadi 49,9%,

"Pertumbuhan laba bersih di kuartal I 2024 meningkat 3,1% dibandingkan tahun lalu didorong oleh peningkatan marjin kotor dan manajemen modal kerja yang efektif," ujar Benjie. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus