Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

AHY: Proyek Giant Sea Wall Butuh Anggaran Besar, Perlu Investor dari Dalam dan Luar Negeri

Pemerintah memastikan bakal merealisasikan proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.

8 Januari 2025 | 18.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahaan (IPK) Agus Harimurthi Yudhoyono sebelum memasuki ruang rapat di kantornya, Jakarta, 8 Januari 2025. AHY mengumpulkan para menteri teknis untuk rapat koordinasi sekaligus membahas evaluasi kinerja menjelang 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. TEMPO/Riri Rahayu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall membutuhkan anggaran besar. Namun, pemerintah akan tetap mengupayakan proyek ini dapat berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencananya, giant sea wall tidak hanya dibangun di pesisir utara. Tetapi sampai ke Jawa Tengah, seperti Semarang dan Demak, termasuk ke arah timur sehingga mencakup seluruh pesisir utara Pulau Jawa.

"Kita dihadapkan pada tantangan alam, survival bagi masyarakat pesisir pantai," kata AHY usai rapat bersama kementerian teknis di kantornya pada Rabu, 8 Januari 2025. 

Namun karena pemerintah memiliki program prioritas lain, AHY masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Di saat yang sama, pemerintah akan berupaya mencari investor karena pemerintah tidak mampu membiayai proyek besar ini sendirian. 

"Ada keterbatasan anggaran di sana sini. Kami harus mencari sumber-sumber pendanaan yang kredibel," kata AHY. "Kami melibatkan atau ingin memperkuat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Investasi harus dihadirkan, dari dalam maupun luar negeri."

Pemerintah menggagas giant sea wall untuk mengatasi banjir rob dan penurunan muka tanah di pesisir utara Jawa. Menurut AHY, giant sea wall sudah dipikirkan pemerintah sejak lama, bukan dalam setahun-dua tahun terakhir. Sembari mencari pendanaan, pemerintah sedang mengkaji lebih lanjut untuk melanjutkan proyek tersebut.

"Kami membuka dokumen-dokumen yang telah ada sebelumnya, studi kelayakan yang dilakukan di tahun atau era (pemerintahan) sebelumnya, untuk mempelajari apakah masih relevan atau ada hal yang perlu diperbarui dan diperbaiki," kata dia. 

Meski berencana membangun di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, AHY menyebut pesisir utara Jakarta menjadi prioritas. Pemerintah sudah berhitung soal proyek ini. "Kami harapkan, selain diperkuat tanggul (laut), dilanjutkan dan dituntaskan pembukaan tanggul pantainya," kata dia. 

Selain itu, pemerintah bakal menekan dampak penurunan muka tanah akibat penggunaan air tanah oleh penduduk Jakarta saat ini. Ia mengatakan, pemerintah akan menyuplai air minum dan air bersih dari Bendungan Jatiluhur dan Karian. Selain itu, menormalisasi sungai-sungai di Jakarta.

"Jadi, semuanya diperbaiki. Sehingga pada saatnya benar-benar harus dibangun tanggul raksasa, sudah dibereskan masalah-masalah lainnya dan tidak menimbulkan masalah baru," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu. 

Pilihan Editor: Dosen Kelautan Unair Ingatkan Dampak Ekologis dan Sosial dari Tanggul Laut Raksasa

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus