Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Akui Mahalnya Harga Obat di Indonesia, Menkes: Akan Dicari Penyebabnya Apa

Menteri Kesehatan masih mencari solusi terbaik dari persoalan tingginya harga obat di Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga.

8 Juli 2024 | 17.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin saat Rakor Tingkat Menteri Tindak Lanjut Dukungan Bantuan Kemanusiaan Akibat Bencana Tanah Longsor di Prov. Enga, Papua Nugini di Kemenko PMK, Jakarta, 1 Juli 2024. Budi Gunadi Sadikin, pihaknya telah menyediakan lima kelompok bantuan kesehatan. Kelompok pertama berupa obat-obatan sebanyak 44 paket, kedua berbentuk makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, ketiga merupakan obat-obatan khusus untuk malaria, keempat adalah hygiene kit atau perlengkapan kesehatan sebanyak 665 paket, dan bantuan water purifier (penjernih air) karena air bersih diperlukan di sana. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari solusi atas persoalan tingginya harga obat di Indonesia. Dia mengatakan persoalan harga obat menjadi salah satu fokus yang dibahas bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Persoalan obat mahal itu juga sedang dibahas bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tapi satu yang sudah kita lihat, sudah ketahui, memang harga obat di Indonesia lebih tinggi," kata Budi usai menghadiri rapat kerja di Komisi IX DPR, Senin, 8 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ditanyai apa solusi atau kebijakan yang akan diambil, Budi menyatakan masih dalam pembahasan. Ia mengatakan akan segera membereskan persoalan ini. "Yang itu sabar dulu, kita masih koordinasikan," katanya.

Budi menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan harga obat di Indonesia lebih mahal ketimbang di Malaysia atau Singapura. Kendati demikian, kata dia, masih perlu penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui persis penyebab harga obat yang mahal di Indonesia. "Bisa gara-gara pajak, gara-gara distribusi, gara-gara tata kelola. Sekarang kita mau coba rapikan berapa, sih, kontribusi masing-masing penyebab itu," katanya.

Budi juga mengatakan pemerintah Indonesia akan membahas persoalan ini dengan negara-negara G20 dan ASEAN. Menurut Budi, hal itu perlu dilakukan agar bisa menemukan tolok ukur yang pas terkait biaya produksi obat-obatan dan alat kesehatan. "Itu akan kita rapikan lagi dengan negara-negara G20 dan negara-negara ASEAN. Kemudian yang kedua, setelah dapat datanya, kita akan cari penyebabnya apa," ujarnya.

Sebelumnya, Budi mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan agar sistem industri kesehatan diperbaiki. Salah satu yang menjadi sorotan Jokowi yaitu harga obat yang tinggi, namun tidak sesuai dengan kondisi industri kesehatan dalam negeri. "Beliau juga pesan obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri dibangun, supaya Indonesia bisa lebih resilience kalau ada pandemi lagi," kata Budi usai menghadiri rapat terbatas tersebut.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus