Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Holding badan usaha milik negara (BUMN) farmasi ingin menyatukan ekosistem kesehatan menjadi satu wadah pada tahun ini. Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, hal itu diperlukan untuk memperkuat lini ketahanan dan kemandirian kesehatan Indonesia. “Setelah menjadi amanah, menjadi holding, kami ingin mengunci semua ekosistem di sini, diperkuat,” ujarnya, kemarin, 20 Februari 2023.
Bio Farma merupakan perusahaan induk dari tiga emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Phapros Tbk (PEHA).
Menurut Honesti, holding BUMN farmasi akan memperkuat ekosistem kesehatan, dari penelitian dan pengembangan; manufaktur; distribusi; retail, seperti apotek; layanan kesehatan; hingga asuransi. Dia mengatakan saat ini sekitar 600 klinik bernaung dalam holding BUMN farmasi. Dalam waktu dekat, holding BUMN ini juga akan memiliki rumah sakit. Semua akan disatukan dalam satu ekosistem.
Honesti mengatakan saat ini Bio Farma sebagai induk holding BUMN farmasi masih menjalankan tugas operasionalnya. Ke depan, tugas operasional yang saat ini masih dikerjakan oleh induk holding akan diturunkan kepada subholding.
Bio Farma mempunyai kantor pusat dan pabrik seluas 91.058 meter persegi di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan pelat merah ini juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun, Bio Farma telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara.
Alur produksi vaksin SARS-CoV-2 di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima mulia
Bio Farma Siap Luncurkan Produk Terbaru
Pada ulang tahun ke-132 pada 31 Januari 2023, Bio Farma akan meluncurkan beberapa produk terbaru. Salah satunya CerviScan, alat pendeteksi dini untuk 14 tipe human papillomavirus (HPV) high risk penyebab penyakit kanker serviks.
Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, mengatakan alat tersebut merupakan buah kerja sama Bio Farma dengan Merck Sharp & Dohme (MSD). MSD merupakan perusahaan farmasi multinasional asal Amerika Serikat dan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia. Dia berharap alat tersebut bisa mendukung pencegahan HPV di Indonesia.
Kepala Departemen Manajemen Produk Bio Farma, Iman Suryaman, menjelaskan bahwa CerviScan HPV-q PCR Diagnostic Kit diharapkan meningkatkan minat perempuan untuk melakukan pemeriksaan. “Dengan metode baru menggunakan sampel urine, kita harapkan bisa menarik lebih banyak ibu-ibu, wanita, untuk melakukan screening,” ujarnya.
Menurut Iman, Bio Farma akan menyediakan 800 ribu alat tes untuk kanker serviks pada tahun ini yang tersebar di sebagian besar lab klinik di Indonosia. Saat ini alat tersebut masih dalam proses menunggu sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dia mengatakan hal itu dilakukan lantaran cakupan deteksi kanker serviks masih rendah, di bawah 10 persen.
JIHAN RISTIYANTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo